PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo kecolongan. Pasar hewan ternak (sapi dan kambing) yang ditutup seminggu lalu, ternyata masih ditempati. Puluhan pedagang sapi, Selasa (12/5/2020) sore kemarin masih nekat berjualan di sana.
Terkait hal itu, Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Suryanto membenarkan, kalau pasar sapi yang sudah ditutup seminggu lalu, masih ditempati berjualan. Alasannya, mereka tidak tahu kalau pasar sapi telah ditutup, Selasa minggu lalu.
Alasan kedua, pintu masuk pasar tidak ditutup dan tidak digembok. Sehingga, memudahkan pedagang yang belum mengetahui, kalau pasar sapi itu ditutup, masuk pasar. Pengelola pasar, akhirnya membiarkan sejumlah pedaghang sapi berjualan.
“Kita inginnya persuasif. Ya, kita biarkan mereka berjualan. Kami tidak mau ramai,” ujarnya, Rabu (13/5/2020).
Alasan lain, pedagang berjualan meski pasar ditutup, untuk menghabiskan sisa sapi yang belum laku. Sebab, menurut pedagang jika tidak dijual di pasar, sapi sulit laku. Agar para pedagang tidak berjualan lagi, pengelola pasr kemudian menutup dan mengkunci seluruh pintu masuk ke pasar sapi. “Sudah kami gembok seluuruh akses masuk ke pasar,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dipertahankan Sudiman menyebut, pasar ternak yang berlokasi di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, sudah ditutup oleh Wali kota pekan lalu. Meski begitu, seminggu berikutnya, masih ada pedagang sapi yang berjualan di sana. “Informasinya seperti itu. Masih da yang berjualan di sana,” katanya.
Ada beberapa penyebabnya, di antaranya, dimungkinkan pedagang tidak mendengar atau tidak memperhatikan saat ada pengumuman. Atau pedagang tersebut pulang lebih awal saat diumumkan atau pemasangan spanduk pemberitahuan atau pengumuman.
“Bisa jadi, pedagang yang masih berjualan kemarin, tidak tahu dan tidak mengerti kalau pasar ditutup. Karena mungkin mereka pulang lebih awal,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya sudah memberi informasi ulang ke sejumlah pedagang, termasuk memasang spanduk. Penutupan. Selain itu, pada Selasa minggu depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak keamanan.
“Selasa depan, pasar kami jaga. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan,” katanya.
Ditambahkan, pasar ternak Wonoasih ditutup, untuk mencegah penyebaran dan penularan Virus Corona (Covid-19). Selain ramai, banyak pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker, seperti anjuran wali kota.
“Pedagangnya tidak hanya dari local saja, Dari jawa tengah, bahkan ada yang dar Jawa Barat. Khawatir jadi tempat penyebaran, mending ditutup,” tambahnya.