BLITAR, FaktualNews.co – Ruang Wilwatikta Gedung Negara Grahadi Surabaya, menjadi saksi sejarah baru bagi Kota Blitar. Pasalnya, Drs H. Santoso MPd, resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Pemkot Blitar atau wali Kota Blitar, dilantik Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parwansa di ruang tersebut.
Santoso yang sebelumnya menjabat Pelaksana Tugas (Plt) diambil sumpah dan dilantik menjadi Wali Kota Blitar setelah melalui proses yang panjang.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar itu, resmi menjadi nakhoda atau AG 1, sebutan Wali Kota Blitar di sisa masa jabatan 2016-2021.
Proses pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung dengan lancar tanpa kendala. Santoso yang didampingi istri tercinta Ny. Fetty Wulandari Santoso menirukan satu demi satu kata yang diucapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Suasana khidmat jelas terlihat di ruangan yang berada di Jalan Gubernur Suryo 7 Surabaya itu. Prosesi digelar mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.45 WIB.
“Alhamdulillah pelaksanaan prosesi pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung lancar. Mudah-mudahan lancar pula bagi kami untuk melaksanakan tanggungjawab dan amanah di sisa masa jabatan sepuluh bulan hingga Februari 2021 nanti,” kata Santoso Selasa (19/5/2020).
Turut mendampingi pengambilan sumpah tersebut, diantaranya Sekretaris Daerah Kota Blitar, Rudy Wijonarko, Asisten 1 Hermansyah Permadi dan Asisten II Djatmiko Budi Santosa. Ada juga Kepala Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah Hakim Sisworo, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Damanhuri.
Tak ketinggalan pula Forkopimda mulai Kapolresta Blitar, AKBP Leonard M. Sinambela, Kejaksaan Blitar dan Dandim 0808 Blitar. Ketua DPRD dr Syahrul Alim dan wakilnya Yasin Hermanto, Wakil Gubernur Emil Dardak Elestianto dan sejumlah pejabat di lingkup Pemprov Jawa Timur.
Usai dilantik, Santoso mengatakan untuk sementara yang menjadi focus yakni koordinasi dengan sejumlah pihak. Pihaknya juga mentargetkan penanganan pandemi corona tuntas.
Di antaranya TNI/Polri terkait dengan meminimalisasi penyebaran pandemic Covid-19. Terutama para pekerja migran Indonesia.
“Termasuk diantaranya imbauan dari Polda untuk membikin kelurahan tangguh. Ini sudah kami koordinasikan dan tinggal memantapkan saja. Karena Kota Blitar sebenarnya sudah ada,” kata Santoso.
Selain itu, yang paling terpenting yakni kaitannya dengan pemerataan bantuan sosial (bansos). Utamanya yang bersumber dari APBD Kota Blitar. Harapannya, semua warga yang terdampak bisa segera tertangani.
“Target kami jangan sampai warga yang terdampak kesusahan. Maka dari itu, hampir tiap hari kami rapat koordinasi untuk pemerataan bantuan sosial kepada masyarakat,” pungkas Santoso.