FaktualNews.co

Tak Bisa Pulang Kampung, Komunitas Mahasiswa Thailand di Jember Buka Kedai

Ramadan     Dibaca : 962 kali Penulis:
Tak Bisa Pulang Kampung, Komunitas Mahasiswa Thailand di Jember Buka Kedai
FaktualNews.co/Istimewa
Suasana sekretariat mahasiswa asal Thailand di Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Sekitar 100 mahasiswa asal Patani, Thailand yang kuliah di Jember membuka kedai makanan dan minuman khas asal negaranya selama bulan Ramadan ini.

Selain sebagai latihan berbisnis, aktivitas mengelola kedai itu sebagai pengalihan rasa kangen pada kampung halaman. Iya akiba pandemi global Covid-19, tahun ini mereka tidak bisa pulang kampung halaman di Thailand.

“Kedai kami ini, kami beri nama Kedai Patani. Yang dijual makanan dan minuman asli negara kami. Bahkan bahan bakunya sengaja didatangkan langsung juga dari Patani,” kata Ketua Pelaksana Bazar Patani Sulaiman, dengan bahasa Indonesia yang fasih, Selasa (19/5/2020).

Lama di Indonesia, Sulaiman menjelaskan tentang Kedai yang dibuka di jalan setapak Jawa 7 Kelurahan/Kecamatan Sumbersari itu. Kedainya itu berada di sebuah rumah kontrakan, yang juga menjadi kantor sekretariat mahasiswa asal Negari Gajah Putih itu. Mereka menyebutnya Himpunan Mahasiswa Patani Indonesia (HMPI).

Di sana mereka menjual makanan dan minuman khas Negara Thailand, seperti Thai Tea dan Kue Tiau. Karena mahasiswa asal Patani mayoritas muslim, mereka juga menjual serta membuat roti maryam, dan juga jajanan tempura.

“Diberi saus kuah khusus, yang identik dengan rasa kecut dan pedas. Bahan bakunya, kami datangkan dari Patani, seperti bubuk thai tea kami, beda dengan yang ada di Indonesia. Thai Tea menggunakan olahan bubuk daun teh,” katanya.

Sulaiman mengatakan, ada sekitar 100 mahasiswa asal Patani di Jember. Tersebar di semua perguruan tinggi yang ada di Jember. Tujuan dibukanya kedai makanan itu, untuk menampung kerinduan dengan daerah asalnya.

Juga sebagai wadah untuk teman-temannya menikmati dan merasakan makanan-makanan asli Patani.

“Kalau kami rindu, kami datang ke sekret dan makan jajanan khas negeri kami ini. Sekarang ada corona, jadi kami social distancing. Beli dimasak dan dibungkus bawa pulang, atau kami antar ke pemesan, tinggal chat di WA atau SMS,” katanya.

Disamping itu juga, lanjut mahasiswa Universitas Jember jurusan ekonomi ini, Kedai Patani menjadi wadah bisnis bagi teman-teman Patani.

Terlebih saat ini kondisinya ditengah Pandemi tidak ada satupun dari temannya yang bisa kembali ke negeri asal.

“Kedai ini menjadi sarana berbisnis kami. Untuk belajar berwirausaha. Juga mengisi waktu luang, karena tak bisa pulang. Ya tahun ini ramadan dan lebaran di Indonesia. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari, bapak dan mak saya Alhamdulillah mencukupi, dan kalau rindu nak Video call,” ujarnya dengan logat melayu.

Diakui Sulaiman meski yang menjadi target utama penjualan kedainya adalah mahasiswa asal Patani, namun tak jarang warga sekitar sekretariatnya juga turut membeli lantaran penasaran dengan cita rasa makanan Patani.

“Warga di sini (Jalan Jawa 7) baik-baik orangnya, dan juga kadang beli makanan atau minuman kami. Karena katanya penasaran, juga secara tidak langsung belajar tukar budaya,” katanya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh