SITUBONDO, FaktualNews.co-Menjelang lebaran, petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Situbondo, Rabu (20/5/2020).
Dalam sidak dipimpin Kepala DPKH Kabupaten Situbondo Hasanudin Riwansa, petugas mengamankan daging ayam broiler, yang tak layak dikonsumsi, karena hanya memiliki tingkat keasaman atau pH 4,7.
Kabid Kesehatan Hewan dan Mavet DPKH Kabupaten Situbondo Sulistiyani mengatakan, ada sebagian daging ayam broiler yang dijual, memiliki pH hanya 4.7. Seharusnya, daging ayam tersebut diafkir, dan tidak diperjualbelikan.
“Daging ayam broiler itu, pH nya harus di atas 5, kalau pH sudah kepala 4, daging ayam seberat 1 kilogram itu sudah tak layak dikonsumsi,” ujarnya Sulistiani, Rabu (20/5/2020).
Menurutnya, pihaknya menyarankan, agar pedagang menyimpan daging ayam di lemari pendingin atau boks pendingin, sehingga tidak terjadi pembusukan.
Jika daging dibiarkan di luar, kandungan pH-nya akan semakin turun yang menyebabkan daging membusuk.
“Daging ayam itu tidak boleh terlalu lama di luar. Seharusnya pedagang menyediakan box pendingin untuk menghambat pembusukan,” bebernya.
Sementara itu, pedagang daging ayam broiler yang enggan disebutkan namanya mengaku, harus memotong ayam tengah malam, karena permintaan yang sangat benyak menjelang lebaran.
“Saya potong ayam pukul 24.00 WIB, soalnya permintaan meningkat sejak seminggu terakhir ini,”katanya.
Ia mengaku memang tidak menyediakan lemari es atau sejenisnya, karena daging ayam yang dijualnya laris manis dan akan habis sekitar pukul 08.00 WIB.
“Antara jam 08.00 sampai 09.00 WIB, daging yang saya jual akan habis,” tegasnya.
Selain sidak kepada para pedagang daging ayam broiler, petugas DPKH Situbondo juga mengambil sampel daging sapi di setiap lapak pedagang.
Itu dilakukan untuk menguji kandungan pH termasuk kandungan babi yang dihawatirkan dicampur dengan daging ayam atau sapi. “Alhamdulillah tak ada campuran daging babi, hanya pH daging ayam 4.7,” pungkasnya.