JOMBANG, FaktualNews.co – Berdalih upah pendaftaran, oknum Kepala Dusun (Kasun) Klampisan, Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang, Sugeng Budiono menyunat (memotong) bantuan sosial (bansos) Covid 19 kepada warganya.
Salah satu warga Desa Segodorejo berinisial BO mengatakan, pemotongan yang dilakukan Sugeng besarnya bervariasi.
Data yang diterima FaktualNews.co, menyebutkan, penerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Dusun Klampisan ada empat orang dari total tujuh orang yang diajukan.
“Kemarin empat warga yang menerima bansos dari Kemensos sebesar Rp 600 ribu dipotong Rp 200 ribu,” jelasnya kepada FaktualNews.co, Kamis (21/5/2020).
Menurutnya, dalam melakukan pemotongan bansos tersebut, Sugeng secara langsung mendatangi rumah penerima bantuan dan meminta uang Rp 200 ribu.
Warga yang tidak tahu menahu terpaksa memberikan sebagian bantuan karena tak begitu paham dengan aturan yang ada.
“Bahasanya upah dari pengajuan, sampai dia itu bicara apakah tidak kasihan sama saya yang sudah mengajukan ke atasan,” ujarnya.
BO menambahkan, tidak hanya bantuan dari Kementerian Sosial yang dipotong, Sugeng juga meminta uang kepada warganya yang menerima bansos Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD).
Seperti bansos lainnya, Sugeng menemui warganya satu-satu dan meminta bagian.
Beberapa warga sempat meminta Sugeng memaparkan alasannya meminta uang dan tanda tangan di atas materai sebagai bukti yang dilakukannya legal. Tapi Sugeng menolak. Malah balik menyerang warga.
Takut tak mendapat bantuan lagi, warga terpaksa menyisihkan uang dari pemerintah tersebut untuk Sugeng.
“BLT DD juga dimintai uang lelah, kalau ini bervariasi, ada yang Rp 100 ribu Rp 50 ribu dan seikhlasnya dari penerima bantuan. Karena jumlahnya lebih banyak,” ujarnya.
Dikatakannya, hal yang membuat ia dan warga sekitar miris yaitu para penerima bantuan yang uangnya dipotong tersebut rata-rata janda tua dan orang tak punya.
Banyak warga yang marah dan dongkol dengan tindakan yang dilakukan Sugeng. Namun, tak banyak yang bisa dilakukan warga.
“Tidak hanya kali ini, dia sering punya masalah sama warga dan keluarganya sendiri. Tapi tetap dipertahankan,” ungkapnya.
BO khawatir jika tidak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang. Dikhawatirkan saat pencairan bansos kedua nanti, potongan serupa akan terjadi lagi.
“Harus ada evaluasi kepada pihak terkait. Agar tidak sewenang-wenang kepada masyarakat,” tandasnya.
Saat berita ini ditulis, FaktualNews.co masih berusaha menghubungi Sugeng Budiono dan Kepala Desa Segodorejo. Namun belum berhasil.