FaktualNews.co

Penipuan Berkedok Habib Terungkap Saat Menipu Murid Habib Asli

Peristiwa     Dibaca : 1834 kali Penulis:
Penipuan Berkedok Habib Terungkap Saat Menipu Murid Habib Asli
FaktualNews.co/hatta
Abdul Azis Karim saat di Mapolsek Kencong

JEMBER, FaktualNews.co-Abdul Azis Bin Karim yang mengaku-ngaku ulama besar Habib Sholeh, Kecamatan Tanggul, diciduk polisi, Kamis (21/5/2020).

Terungkapnya kasus penipuan pria yang sehari-hari berjualan baju takwa di pasar itu, saat bertanya alamat kepada salah seorang murid Ahmad Bin Abdullah bin Sholeh, yakni Fauzi (18), warga Kecamatan Kencong.

Fauzi mengaku, dirinya merasa curiga saat didatangi pelaku yang menanyakan salah satu rumah warga bernama H. Ahmad.

Sebab, H Ahmad dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Desa Grenden, Kecamatan Puger. Apalagi juga memakai nama gurunya saat memperkenalkan diri.

“Saat itu bilangnya pelaku ini tanya alamat H Ahmad, mau menanyakan zakat yang harus dikeluarkan H Herman. Tapi H Herman ini siapa, saya juga tidak tahu,” kata Fauzi.

Karena curiga gelagat pelaku, apalagi mengaku sebagai Habib Sholeh. Fauzi pun memotret pelaku ketika naik motor Yamaha N Max Putih dan akan pergi ke rumah H Ahmad di Desa Grenden, Puger.

“Dia (pelaku) mengaku namanya Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Sholeh. Karena saya tidak yakin, lebih-lebih mengaku nama guru saya, langsung saya telepon Habib Sholeh asli, dan beliau juga menegaskan bukan sanak famili. Kemudian lapor polisi ini,” katanya.

Mendapat informasi tersebut, pihak keluarga dari Habib Sholeh langsung meluncur ke Kecamatan Kencong, untuk menemui pelaku.

“Kami atas nama anak dan cucu Habib Sholeh tidak terima ada orang yang mengaku keluarga kami dan lebih parahnya mengaku Habib yang tidak tahu dzuriyah atau nasab dari Rasullulah.

Itu sama dengan melecehkan keluarga kami dan parahnya lagi dia mengaku habib dari keluarga kami untuk meraup keuntungan dengan cara tidak benar,” tegas Perwakilan Keluarga Habib Abdullah Bin Sholeh.

Apalagi, sambungnya, pelaku menakut-nakuti orang dengan mendatangi ke rumahnya, dan mengancam dengan doa-doa.

“Itu tidak patut terlontar dari bibir seorang habib. Kami minta klarifikasi dengan tulis surat pernyataan. Jika ada proses hukum, kita bahas kemudian,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah