JAKARTA, FaktualNews.co- Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengungkap satu nama yang dinilai paling mampu beradaptasi dengan motor Yamaha dan anehnya bukan Valentino Rossi.
Jika mendengar nama tim Yamaha MotoGP, tentu para penggemar tidak bisa melepaskannya dari sosok pembalap asal Italia yang telah mempunyai perjalanan panjang, Valentino.
Sejak pindah dari Repsol Honda pada musim 2004 lalu, Valentino Rossi telah menghabiskan waktu selama 15 musim dengan membalap untuk tim berlogo garpu tala tersebut.
Dalam rentang waktu yang cukup lama tersebut, Valentino Rossi berhasil membukukan empat dari total tujuh gelar juara dunianya di kelas utama bersama pabrikan asal Jepang itu.
Tak ayal, jika para penggemar menilai bahwa rider berjuluk The Doctor itu menjadi sosok yang penting bagi Yamaha terutama dalam hal pengembangan motor.
Meski demikian, pandangan lain diungkapkan oleh pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yang merasa Valentino Rossi bukanlah rider yang paling nyetel dengan Yamaha.
Alih-alih melihat rentetan prestasi sebagai pertimbangan, rider asal Prancis itu justru lebih memilih Jorge Lorenzo sebagai pembalap yang paling cocok dengan YZR-M1 lantaran gaya balapnya.
“Bahkan sering! Saya telah melihatnya saat dia masih balapan bersama Yamaha berkali-kali guna melihat caranya,” kata Fabio Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
“Memang benar situasi kami jauh berbeda karena ban kami yang kami pakai kini juga berbeda, tapi saya mempelajari gaya balapnya,” ucapnya.
Rider berusia 21 tahun itu juga kagum dengan ketenangan Jorge Lorenzo kala itu yang acap kali mampu mencatatkan waktu putaran tercepat dengan motor Yamaha.
“Seperti yang selalu saya katakan tatkala melihat Lorenzo membalap, dia seperti sedang melaju menuju pit, namun dia malah berhasil mencatatkan waktu tercepat,” tuturnya menjelaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Fabio Quartararo menegaskan bahwa dia tidak akan terpaku dengan gaya balap yang dimiliki Lorenzo tersebut.
Rider berjuluk El Diablo itu bertekad akan berusaha sekuat tenaga untuk menemukan gayanya sendiri sealami mungkin saat dia duduk di tim pabrikan Yamaha musim depan.
“Hal itulah yang membuat saya terkesan, dan itulah yang akan saya coba lakukan, saya tidak akan membalap seperti dia, namun saya ingin melakukannya dengan cara se-natural mungkin,” pungkasnya.