LAMONGAN, FaktualNews.co-Pemkab Lamongan tidak akan menggelar upacara bendera pada peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang jatuh pada Senin 1 Juni besok.
Sebagai gantinya, para pejabat di lingkup Pemkab Lamongan dan anggota DPRD hanya akan menyimak pidato kenegaraan Presiden Ir Joko Widodo Presiden RI, pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.15 WIB.
Pidato bisa disimak melalui melalui media elektronik, video conference atau jaringan online BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Hal tersebut dikatakan Kabag Humas dan Protololer Pemkab Lamongan. “Tidak ada (upacara). (Hanya) menyaksikan pidato presiden,” jelas Arif Bachtiar, Minggu (31/5/2020).
Tak hanya upacara peringatan Harlah Pancasila, tradisi pawai gunungan ketupat yang dihelat setiap H + 7 Idul Fitri di wilayah pantura Lamongan juga tidak digelar. Alasannya, sama karena pandemi Covid-19.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin mengaku, tahun ini tradisi lebaran ketupat atau yang biasa dikenal dengan nama Festival Kupatan Tanjung Kodok tidak bisa digelar karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona di Lamongan maka Disparbud Lamongan tahun ini meniadakan Festival Kupatan Tanjung kodok,” kata Mifta Alamuddin.
Sebagai gantinya, lanjut Udin (sapaan akrab Miftah Alamudin), warga bisa menggelar kenduri kupat di desa masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Biasanya di desa sepanjang pantura kumpul di Tanjung Kodok,” ujar Udin.
Kabupaten Lamongan memang memiliki tradisi khas setiap Lebaran Ketupat. Salah satunya pawai gunungan ketupat yang setiap tahun digelar di wilayah Pantura Lamongan dan berpusat di Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran.
Tradisi ini disebut lebaran ketupat atau dalam istilah warga dikenal dengan nama Riyoyo Kupat.
Acaranya, dengan membuat ketupat dan lepet untuk kemudian dimakan bersama-sama.
Kegiatan atau tradisi ini bahkan masuk dalam agenda pariwisata tahunan Pemkab Lamongan, dengan tajuk Festival Kupatan Tanjung Kodok.