Positiv Covid-19 di Trenggalek Bertambah Dua Kasus, Begini Riwayat Keduanya
TRENGGALEK,FaktualNews.co – Data mutakhir kasus positif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek bertambah dua orang pada Sabtu (30/5/2020). Total positif Covid-19 saat ini menjadi 9 kasus.
Ketua Gugus Tugas Perecepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengumumkan, dua pasien positif tersebut adalah pria berusia 47 tahun warga Kecamatan/Kabupaten Trenggalek dan selanjutnya disebut dengan pasien 08 Trenggalek.
Sedangkan untuk pasien yang satunya lagi, gadis berusia 17 tahun dari Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek yang selanjutnya disebut dengan Pasien 09 Trenggalek. Dia adalah pekerja di salah satu pabrik di Surabaya.
Mochamad Nur Arifin menjelaskan, pasien 08 memiliki riwayat perjalanan dari wilayah Sidoarjo dan pulang ke desanya pada (14/5/2020) lalu. Mengetahui kedatangan yang bersangkutan, ketua RT melaporkan hal ini kepada bidan desa.
Selanjutnya bidan desa melaporkan ke Satgas Covid Puskesmas Rejowinangun. Mendapati laporan ini satgas Covid 19 Puskesmas Rejowinangun segera melangkah dengan memberikan edukasi kepada yang bersangkutan melalui sambungan telephone seluler.
Saat proses edukasi pasien 08 menyampaikan tidak ada keluhan, seperti batuk, pilek, demam dan gejala Covid lainnya. Karena tidak ada gejala, pasien 08 tersebut di imbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
“Jika selama menjalani isolasi mendapati keluhan yang bersangkutan, diminta menghubungi Satgas Covid 19 Puskesmas Rejowinangun untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” ungkap Arifin.
Dua hari, lanjut Arifin, usai mendapat imbauan pasien 08 masih diisiplin melakukan isolasi mandiri di rumah. Tanggal (17/5/2020) Pasien 08 pergi ke toko di Desa Dawuhan dan ketemu istri pemilik toko.
Pada (18/5/2020) bidan desa mendapat laporan dari warga, kalau pasien batuk-batuk. Kemudian bidan desa langsung melapor ke dokter Puskesmas.
Menerima laporan ini, dokter Puskesmas kembali menghubungi yang bersangkutan untuk menanyakan keluhan dan yang lainnya. Setelah dihubungi dokter Puskesmas, pasien 08 mengaku kalau dia pulang dari Sidoarjo tanggal (14/5/2020). Karena sakit dan ijin pulang ke Trenggalek dari salah satu pabrik di Sidoarjo.
Pasien 08 menceritakan bila pada (18/5/2020) telah memeriksakan diri ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. Karena keluhan batuk, panas dan diberi obat serta diperiksa Rapid Test hasilnya non reaktif.
Karena non reaktif pasien 08 dilakukan rawat jalan dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Serta dianjurkan untuk periksa Rapid Test ulang satu minggu kemudian di Puskesmas Rejowinangun.
Pada (23/5/2020) pasien 08 melakukan rapid test yang kedua di Puskesmas Rejowinangun dan hasilnya reaktif. Semenjak itu Pasien 08 dan keluarga dilakukan isolasi ketat beserta keluarga.
Satgas Covid 19 bekerjasama dengan desa untuk membantu proses isolasi ketat. Mulai dari penyemprotan cairan desinfektan dan mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari selama menjalani isolasi ketat.
Pada (26/5/2020), yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan Swab test di RSUD dr Soedomo Trenggalek dan pada (29/5/2020) hasil Swab test keluar dan hasilnya positif.
Dari pasien ini diperiksa, ada 3 kontak erat yaitu istri, anak dan istri pemilik toko Karsi. Ketiga kontak erat ini juga dilakukan rapid test dan hasilnya non reaktif.
Selanjutnya Pemerintah segera mengambil beberapa langkah penanganan, seperti melakukan isolasi kepada pasien 08 di asrama BKD dan terus memantau perkembangan penyakitnya.
Menerapkan isolasi di rumah bagi OTG pasien 08, dan menerapkan zona disiplin Physical Distancing disekitar rumah OTG.
Pemerintah juga melakukan tracing terhadap kontak erat dengan pasien 08 pemilik toko dan karyawan toko. Sekaligus toko yang pernah dikunjungi wajib dilakukan penutupan sementara. Karyawan dan pemilik toko juga wajib mengisolasi madiri di rumah.
“Pemerintah juga menunjuk Camat Trenggalek sebagai penghubung khusus, guna memantau kesehatan dan kebutuhan OTG pasien 08. Serta menyalurkan bantuan sosial bagi KK yang terdampak penetapan zona disiplin physical distancing. Disinfeksi secara berkala disekitar lokasi dan pembagian masker kepada masyarakat,” terang Arifin.
Sementara riwayat pasien 09, lanjut Arifin, tinggal disalah satu ruko di kota Surabaya. Pada (21/5/2020) yang bersangkutan pulang ke Trenggalek bersama 7 penumpang lainnya menggunakan travel Panggul dan dijemput bapaknya pada (22/5/2020) sekitar pukul 02.00.
Pagi harinya bapak pasien 09 melaporkan hal ini ke Satgas Covid-19 di desanya dan ditindaklanjuti dengan berkunjung ke kediaman yang bersangkutan. Satgas Covid 19 desa ini juga menginformasikan kepada Tim Puskesmas.
Pada (23/5/2020) tim Puskesmas Munjungan melakukan tracing kepada yang bersangkutan sekaligus melakukan rapid test covid-19. Saat itu hasilnya reaktif.
“Tidak ditemukan juga tanda-tanda klinis sakit pada tubuh yang bersangkutan. Dari hasil ini Satgas Covid 19 desa, mengisolasi pasien 09 di gedung SD,” paparnya.
Pada (26/5/2020), tambah Arifin, dilakukan pengambilan specimen Swab test di RSUD dr Soedomo Trenggalek. Pada (29/5/2020) hasil Swab Test keluar dan dinyatakan positif.
Dari pasien ini diperiksa, ada 10 kontak erat, yaitu bapak, ibu, kakek, nenek, teman kerja 2 orang alamat Desa Ngrambingan, sopir travel dan penumpang luar Trenggalek 3 orang. Sedangkan hasil rapid test bapak, ibu, kakek dan nenek pasien ini non reaktif.
Atas kejadian ini pemerintah mengambil beberapa langkah penanganan dengan mengisolasi pasien 09 di Asrama BKD, sekaligus memantau perkembangan penyakitnya. Menerapkan isolasi di rumah bagi OTG pasien 09 di sekitar titik isolasi mandiri OTG.
Arifin menegaskan pihaknya melakukan tracing terhadap kontak erat dengan pasien 09 serta menetapkan kawasan disiplin physical distancing. Juga, menunjuk Camat Munjungan sebagai penghubung khusus, guna memantau kesehatan dan kebutuhan OTG pasien 09, serta bantuan sosial bagi KK yang terdampak penetapan zona disiplin physical distancing.
Termasuk juga melakukan disinfeksi berkala serta pembagian masker disekitar kawasan physical distancing.
“Dari tambahan dua kasus positif ini, belum ada transmisi lokal dan semua kasus positif merupakan transmisi luar. Menyikapi penambahan pasien baru ini, kami meminta semua gugus tugas yang ada di checkpoin untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya,” pungkas Arifin.