SURABAYA, FaktualNews.co – Paus Fransiskus baru saja meloloskan peraturan baru untuk pengadaan barang dan belanja di Vatikan. Peraturan baru ini dimaksudkan untuk memotong biaya, memastikan persaingan yang transparan dan mengurangi risiko korupsi dalam pemberian kontrak di saat ekonomi dunia tengah terguncang akibat wabah corona.
DW Indonesia melansir, sebuah Surat Apostolik dan norma baru setebal 30 halaman dirilis pada hari Senin (01/06/2020) tersebut adalah puncak dari proses yang tengah berlangsung selama empat tahun guna merasionalisasi prosedur pengeluaran dan menangani nepotisme dan kronisme di Vatikan.
Peraturan ini terbit ketika pandemi corona telah membawa bencana terhadap keuangan Vatikan, memaksanya untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya terketat yang pernah ada.
Perubahan ini akan “secara signifikan mengurangi bahaya korupsi,” kata Paus Fransiskus dalam pengantar tertulisnya di peraturan itu.
Salah satu perubahan penting dari peraturan baru ini adalah adanya lembaga berisi daftar tunggal pemasok yang disetujui untuk semua departemen Vatikan. Sebelumnya, masing-masing departemen memiliki dan menyimpan daftar mereka masing-masing.
Aturan baru ini mengamanatkan prosedur yang sangat terperinci dan transparan dalam hal pemberian kontrak barang dan jasa. Saat ini, sebagian besar kontrak Vatikan dilakukan dengan perusahaan Italia.
Rawan korupsi pengadaan barang
Menurut DW Indonesia, pakar Vatikan, Iacopo Scaramuzzi, mengatakan di Twitter bahwa langkah ini bukanlah “perubahan yang tidak signifikan.” Lebih lanjut ia mengatakan bahwa “langkah ini mengakhiri kebiasaan Vatikan yang telah mapan … mempercayakan kontrak eksternal kepada kerabat dan teman-teman,” tambahnya.
Sebuah dokumen yang bocor pada masa kepausan sebelumnya yaitu Paus Benediktus, menunjukkan salah satu departemen di Vatikan membayar sebuah perusahaan konstruksi Italia dengan sejumlah uang yang sangat mahal untuk membuat replika adegan kelahiran Yesus Kristus di Lapangan Santo Petrus.
Profesor Vincenzo Buonomo, Rektor Universitas Kepausan Lateran yang berbasis di Roma, Italia, mengatakan di laman situs resmi Vatikan bahwa langkah ini akan membantu menghilangkan favoritisme, dan memastikan persaingan yang adil dan ekonomis.
Sumber-sumber Vatikan mengatakan bahwa di masa lalu, misalnya, mereka harus membeli perlengkapan kantor dari sebuah perusahaan yang sama selama bertahun-tahun walaupun perlengkapan yang sama juga tersedia di tempat lain dengan harga yang lebih rendah.
Profesor Buonomo mengatakan peraturan ini akan membawa Vatikan sepenuhnya mematuhi Konvensi Merida PBB dalam melawan korupsi, yang telah ditandatangani Takhta Suci pada tahun 2016.