Peristiwa

Terlanjur Beli Oleh-oleh, Pria di Probolinggo Sadari Batal Berangkat Haji Plus Tahun Ini

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pembatalan keberangkatan jamaah haji oleh pemmerintah pusat melalui Kementrian Agama (Kemenag) RI, ditanggapi santai oleh Suwarno (62). Pria yang tinggal di Jalan Ijen, RT 2 RW 1, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo itu menganggap, hal itu sudah menjadi ketentuan alias takdir Tuhan yang tidak perlu disesali dan dipermasalahkan.

Menurutnya, pemerintah pusat mengambil langkah seperti itu, demi melindungi ratusan ribu CJH yang akan berangkat tahun ini. Meski demikian, Suwarno berterus terang, sempat kaget begitu mendengar kabar tersebut.

“Awalnya sempat kaget. Tapi kemudian saya sadar. Ini kehendak-Nya,” kata pria yang menjadi calon jemaah haji (CJH) plus ini, saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/6/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Sore itu, Suwarno tengah menjelaskan pembatalan keberangkatannya ke tanah suci ke Sulastri (60) istrinya. Sama dengan dirinya, perempuan yang memberinya 2 anak itu, ikhlas menerima kabar mendadak tersebut. Padahal, mereka sudah membeli oleh-oleh yang akan diberikan kepada saudara, tetangga dan teman, saat tiba menunaikan ibada haji.

Bahkan, semalaman pasangan suami istri (Pasutri) ini mengaku, membicarakan syukuran atau slametan atas keberangkatannya. Hanya saja, belum menentukan hari dan tanggalnya. Yang jelas menurutnya, syukuran akan diadakan menjelang keberangkatan.

“Tadi malam, saya dan istri bincang-bincang soal slametan. Saya usul dalam minggu ini, Karena batal, ya nggak jadi dah,” ujarnya.

Selain istrinya, Suwarno sudah memberitahukan informasi pembatalan tersebut ke dua anaknya dan keluarga besarnya. Pria yang berprofesi sebagai pengembang perumahan ini mengaku, tahu informasi pembatalan dari grup WA yang diikuti. Yakni, grup WA PT Menara Suci Sejahtera, perusahaan perjalana n haji dan umroh yang berkantor di Kabupaten Sidoarjo.

Suwarno menerima pemberitahuan sekitar pukul 10.30 WIB saat berada di lokasi perumahan yang dibangunnya. Namun, ia memberitahukan kabar mendadak tersebut ke keluarganya sore hari, begitu dirinya tiba di rumah.

“Lagi sibuk persiapan kerja setelah libur lebaran. Jadi baru sore ngasih kabar ke istri dan keluarga,” tambahnya.

Sebenarnya Suwarno berangkat haji bukan tahun ini, melainkan tahun depan yakni 2021. Namun, karena ada tambahan kuota, dimajukan menjadi tahun 2020. Daftar tunggu yang awalnya 7 tahun, berkurang menjadi 6 tahun. Diakui, ia mendaftar haji plus di PT Menara Sejahtera, tahun 2014 dan sudah mengikuti berbagai pertemuan, sebelum pandemi virus Corona.

Saat covid-19, pertemuan tatap muka ditiadakan dan segala informasi termasuk manasik atau tata cara haji, dishare di grup WA. Berbentuk video yang diunggah diakun Youtube milik perusahaan Haji dan umroh yang diikuti.

“Jadi segala informasi termasuk manasik dishare di grup WA. Kami belajar di video itu. Sejak Covid-19, tidak pernah bertemu tatap muka,” lanjut Suwarno.

Pria yang memiliki 4 cucu ini mengaku, sudah mendapat seragam batik yang akan dipakai saat keberangkatan dengan cara dipaket (dikirim). Sedang perlengkapan lain seperti baju ihram, tas, buku manasik, belum dikirim.

“Rencananya kami berangkat ke Surabaya tanggal 24 Juli dan kumpul di hotel. Kalau berangkat ke tanah suci, belum ada informasi. Ibadah haji saya 26 hari,” jelasnya.

Mengenai oleh-oleh yang kadung dibeli, akan disimpan. Jika di kemudian hari mendapat rejeki, oleh-oleh berupa sajadah, kerudung (jilbab) dan pakaian muslim akan ditambah. Mengingat, jumlahnya dianggap masih kurang.

“Oleh-oleh yang sudah kami dibeli, masih kurang. Kalau punya rezeki, ya beli lagi,” pungkasnya.