FaktualNews.co

Bus di Jember Tidak Layani Penumpang ke Jakarta, Ini Alasannya

Peristiwa     Dibaca : 877 kali Penulis:
Bus di Jember Tidak Layani Penumpang ke Jakarta, Ini Alasannya
Faktualnews/Hatta
Calon penumpang menunggu bus yang akan berangkat, di garasi perusahaan otobus

JEMBER, FaktualNews.co-Perusahaan otobus (PO) di Jember tidak melayani keberangkatan menuju Jakarta.

Ini karena adanya larangan masuk bus ke terminal di Jakarta sesuai Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor 116 Tahun 2020 mengenai larangan mudik 2020 selama Pandemi.

Larangan yang diterbitkan KM Perhubungan itu, berlaku hingga 7 Juni 2020.

Sedangkan untuk tarif bus mengalami kenaikan dua kali lipat di masa pandemi Covid-19 ini. Berbeda dengan hari-hari biasanya.

“Kami hanya melayani keberangkatan menuju kantor agen di Serpong dan Bitung, Tangerang, Provinsi Banten,” kata Kepala Kantor Cabang Jember PT Rosalia Indah Bambang Iswanto di kantornya, Rabu (3/6/2020).

Selain itu, lanjut Bambang, syarat yang dinilai cukup banyak saat hendak menuju Jakarta menjadi alasan pihaknya tidak memberangkatkan bus ke ibu kota negara itu.

“Berbeda jika tujuan kota lainnya, calon penumpang cukup menyertakan surat keterangan sehat dari dokter, surat perjalanan dinas, dan surat dari kepala desa atau lurah asal calon penumpang,” ulasnya.

Bambang menambahkan, pihaknya juga tidak mewajibkan penumpang untuk menunjukkan hasil rapid test atau PCR covid-19.

Sementara itu untuk tarif bus, lanjut Bambang, perusahaan otobusnya menaikkan tarif dua kali lipat dari biasanya.

“Untuk tarif bus Rosalia Indah dari Jember menuju Tangerang di masa pandemi dikenai tarif Rp 700 ribu. Jadwal keberangkatan setiap dua hari sekali. Kalau normal sekitar Rp 300 ribuan,” tuturnya.

Senada dengan PO Bus Rosalia Indah, PO Bus Lorena juga tidak melayani keberangkatan dari Jember menuju Jakarta.

Kepala Cabang Jember PT Ekasari Lorena Zaini menjelaskan, sejauh ini hanya melayani rute Jember – Bogor.

“Tarif yang dikenakan juga Rp 800 ribu untuk satu penumpang. Harga tiket ini naik dua kali lipat dari kondisi normal. Setiap hari pun hanya ada satu kali keberangkatan,” jelasnya.

Berbeda dengan PO Bus Rosalia, Lorena mewajibkan penumpangnya untuk menunjukan hasil tes negatif Covid-19. “hasil dari rapid test atau PCR,” katanya.

Diakui Zaini, meski persyaratan yang harus dilengkapi cukup banyak dan jumlah penumpang minim, dalam satu kali trayek Jember – Bogor setidaknya biaya operasional bus tercukupi dari penjualan tiket.

“Rata-rata penumpang per hari 30-40 persen dari total 16 tempat duduk yang disediakan. Cukup untuk biaya operasional kami,” tandasnya.

Pantauan di sekitaran Terminal Tawangalun, Kecamatan Sukorambi. Tidak semua PO bus beroperasi normal. Seperti halnya PO Bus Gunung Harta masih menutup pelayanan bagi calon penumpang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah