FaktualNews.co

Cegah Persebaran Covid-19

Pemkot Surabaya Pilih Penataan Ketimbang Menutup Pasar

Kesehatan     Dibaca : 877 kali Penulis:
Pemkot Surabaya Pilih Penataan Ketimbang Menutup Pasar
FaktualNews.co/Risky
Pasar pegirian surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memilih melakukan penataan pasar- pasar tradisional di tengah Pandemi Covid-19 ketimbang menutupnya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Bagian Perekonomian, PD Pasar dan jajaran kecamatan terus melakukan pengawasan dan penataan pasar se-Kota Surabaya.

Menurutnya, pasar yang sudah ditata dan sudah melakukan protokol Covid-19, termasuk physical distancing, adalah Pasar Karang Menjangan, Pasar Pegirian, dan Pasar Tembok Dukuh.

“Sedangkan yang sedang proses ditata atau akan menyusul ditata adalah Pasar Nyamplungan, Pasar Pakis, dan Pasar Pulo Wonokromo. Kami juga sudah melakukan pengawasan di 31 pasar yang ada di beberapa kecamatan,” kata Eddy, Kamis (4/6/2020).

Eddy menambahkan, penataan yang dilakukan adalah mengedepankan Physical Distancing. Caranya, Satpol PP dan jajaran lainnya menyiapkan lahan sementara bagi pedagang agar berjualan di jalan. Lokasi telah ditandai dengan garis sebagai petak atau stan untuk berjualan.

Petak atau stan yang ditandai garis tersebut berukurang sekitar 2×2 meter yang memiliki jarak antar pedagang.

“Pedagang yang satu dengan yang lainnya ada jarak dan physical distancing bisa dilakukan untuk menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Di samping itu, Eddy juga memastikan bahwa terus melakukan sosialisasi kepada pasar dan pengunjungnya supaya pasar itu mandiri. Harapannya, ketika pasar itu mandiri, maka mereka akan bisa memanajemen dan mengawasi pasar yang ditempatinya masing-masing.

“Jika mereka sudah sadar semuanya, maka akan sadar dan bersama-sama pula menjaga lingkungannya. Mereka akan menegur para pedagang atau pengunjung yang tidak mengindahkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro, memastikan ke depannya pemkot tidak ingin menutup pasar. Sebab, apabila menutup pasar, para pedagang ini akan mencari tempat lain untuk bisa berjualan, sehingga hal itu akan menjadi masalah baru di tempat lain.

Harapannya, ke depan protokol kesehatan di pasar terus dijalankan dan perekonomian warga tidak mandek. “Inilah yang kami harapkan, dua-duanya bisa jalan,” harapnya.

 

Reporter: Risky Prama

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh