PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Setelah bertahan hingga 20 tahun lebih akhirnya lingkungan tempat tinggal Suhartono (30) bobol. Bahkan rumahnya sendiri yang disatroni maling, hingga uang Rp 1 juta yang disimpan di bawah kasur, hilang. Lantaran jumlahnya hanya sejuta, pria yang biasa disapa Tono ini bersama istrinya sepakat tidak lapor polisi.
Uang yang rencananya untuk beli pupuk tersebut diikhlaskan. Hal itu dikatakan Suhartono saat dikonfirmasi di rumahnya, Dusun Bendungan, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. Disebutkan, pelaku yang belum diketahui jumlahnya tersebut, mengobok-obok rumah tinggalnya, Rabu (2/6/2020) petang kemarin usai Maghrib.
Pelaku berani masuk rumah Suhartono karena mengetahui kondisi dan situasi rumah korban, sepi alias tidak ada orang. Ia bersama istri dan 2 anaknnya tengah sonjo atau berkunjung silaturrahmi ke rumah orang tuanya di Kampung Pohgosong, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
“Nggak ada orang. Saya sama keluarga jo sonjo ke rumah mertua,” Katanya.
Sebelumnya, korban sempat sonjo ke rumah saudaranya di Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota setempat. usai berkunjung di dua tempat tersebut, Tono mengaku, langsung pulang. Diperkirakan tiba di rumahnya sekitar pukul 07.30 WIB.
“Saya nggak curiga. Lha wong saat saya datang, nggak ada yang mencurigakan. Pintu dan jendela depan tidak ada yang terbuka. Termasuk istri saya, nggak menemukan kejanggalan,” jelas pria yang memiliki dua anak ini.
Istrinya mulai curiga saat membuka pintu belakang terkunci. Padahal pintu tengah menuju dapur tersebut, tidak dikunci. Kecurigaan pasangan suami istri (Pasutri) ini kalau rumahnya dimasuki seseorang makin kuat, saat kakaknya memberitahukan kalau jendela sisi selatan terbuka.
“Kakak yang rumahnya di selatan rumah kami yang memberitahu. Saat saya lihat benar jendela selatan terbuka. Ada yang buka, karena sebelum pergi, saya tutup semua,” tandasnya.
Dimungkinkan, pelaku hendak lari lewat jendela yang dibukanya. Namun karena terhalang garasi yang pintunya tertutup, pelaku mengurungkan niatnya dan kabur lewat jendela depan kemudian melompat pagar sisi selatan.
Ditambahkan, warga juga melihat sepeda motor Yupiter diparkir di selatan rumah Tono. “Nggak ada yang tahu sepeda motor siapa. Saya datang sudah tidak ada,” tambahnya.
Pelaku, lanjut Tono, masuk dan keluar rumahnya lewat jendela depan. Ada 2 jendela yang dicongkel palaku, dan yang berhasil jendela bagian tengah. Diperkirakan, awalnya pelaku mencongkel jendela sisi selatan, namun karena tidak bisa pindah ke jendela tengah.
“Awalnya kami tidak tahu lewat mana karena semuanya maaih tertutup. Setelah saya cek satu per satu ternyata jendela depan sisi selatan yang dicongkel,” sambungnya.
Tono tidak melaporkan aksi pencurian uang di dalam dompet yang disimpan di bawah kasur. Pasutri tersebut mengikhlaskan meski dalam waktu dekat butuh membeli pupuk untuk tanaman jagungnya. Dikatakan, kejadian pencurian di dalam rumahnya, baru pertama kali terjadi selama korban tinggal di sana.
“Sudah lama nggak ada kemalingan. Sejak saya kecil sampai sekarang. Kejadian ini yang pertama,” pungkasnya.