FaktualNews.co

Dampak Corona

Pengelola Sewa Ban Bekas di Pasir Putih Situbondo Banting Setir Jadi Kuli Bangunan

Wisata     Dibaca : 1782 kali Penulis:
Pengelola Sewa Ban Bekas di Pasir Putih Situbondo Banting Setir Jadi Kuli Bangunan
Faktualnews/fatur
Kondisi pantai Wisata Pasir, Kecamatan Bungatan, Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Ditutupnya pantai wisata Pasir Putih Situbondo, tidak hanya berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Situbondo melalui dari sektor wisata.

Penutupan pantai wisata berlokasi di jalur Pantura Situbondo itu, juga berdampak terhadap nasib para pemilik usaha jasa sewa ban bekas mobil di pantai Wisata Pasir Putih Situbondo.

Saat ini, para pemilik usaha jasa sewa ban bekas untuk renang itu, banyak yang banting setir, beralih profesi menjadi kuli bangunan dan buruh tani.

Hamidin (41), pemilik usaha jasa sewa ban bekas di pantai Wisata Pasir Putih mengatakan, sejak ditutupnya pantai wisata awal Maret 2020 lalu, praktis para pemilik usaha jasa sewa ban bekas sudah tidak punya penghasilan lagi.

Padahal, mereka perlu penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya setiap hari.

”Karena itu hampir semua pemilik usaha sewa ban bekas beralih profesi guna menyambung hidup. Sebagian beralih jadi kuli bangunan, sebagian lagi jadi buruh tani,” ujar Hamidin, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 dirasakan hampir seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Situbondo, tak terkecuali dirinya yang mempunyai usaha jasa sewa ban bekas.

”Itu sebabnya, kami berharap virus corona segera sirna dari Indonesia, khususnya di Kabupaten Situbondo, sehingga siwata Pari Putih dibuka lagi, dan kami bisa membuka kembali usaha jasa sewa ban,” harap Hamidin.

Hamidin menambahkan, untuk ban dengan bentuk lingkaran kecil, dia mematok harga sewa Rp 10.000. Sedangkan ban dengan lingkaran sedang hingga besar dipatok harga sewa Rp 20.000 sampai Rp 30.000.

“Biasanya, untuk hari libur sekolah, setiap hari saya bisa mendapat penghasilan dari sewa ban Rp 150.00 hingga 200.000,” pungkasnya.

Sugianto (39), pemilik usaha sewa ban bekas yang lain mengatakan, untuk memenuhi kebutuhah hidup keluarga setiap hari, dirinya terpaksa bekerja sebagai buruh tani di kampung.

”Mau gimana lagi. Wwisata Pantai Pasir Putih yang menjadi tempat mengais rezeki ditutup, sehingga saya harus beralih profesi sebagai buruh tani, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap hari,” ucap Sugianto.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah