FaktualNews.co

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Blimbing Wadul Pemkab Lamongan

Peristiwa     Dibaca : 727 kali Penulis:
Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Blimbing Wadul Pemkab Lamongan
Faktualnews.co/faisol
Perwakilan warga Blimbing mengadu ke Pemkab Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co – Perwakilan warga korban banjir asal Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan mendatangi kantor Pemkab Lamongan, Senin (8/6/2020).

Mereka menuntut agar pemkab segera melakukan normalisasi Sungai Asinan serta melakukan penguatan tanaman serapan air di hutan, Laren, Dadapan dan Sugihan.

Upaya ini diharapkan bisa mengatasi banjir bandang yang terus melanda di wilayah mereka, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Suyoto salah satu perwakilan warga Blimbing mengatakan, banjir bandang yang terjadi akhir bulan Mei itu, merupakan banjir terparah selama 10 tahun terakhir.

“Setiap tahun selalu ada banjir, dan banjir pada 26 Mei lalu merupakan banjir terparah Mas. Maka dari itu kami mengadukan nasib kami ini ke pemerintah,” kata Suyoto, Senin (8/6/2020).

Warga mengaku, pembukaan lahan hutan yang dijadikan area pertanian tersebut dianggap menjadi pemicu banjir parah pada 26 Mei, bulan lalu. Hingga kerugian yang diderita masyarakat setempat sangat banyak.

Mereka pun meminta pemkab melakukan normalisasi Sungai Asinan dan penguatan tanaman serapan air di lahan perhutani.

Warga juga meminta pemerintah merevitalisasi gorong-gorong di Kelurahan Blimbing, memfasilitasi petugas kebersihan atau pasukan kuning dan memperbanyak bak tempat pembuangan sampah.

“Berharap setelah usulan kami sampaikan, pemerintah cepat tanggap agar tak ada lagi banjir besar seperti itu,” tandas Suyoto.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, di antaranya pihak kehutanan dan sumber daya air Provinsi Jatim.

“Tidak bisa kita selesaikan sendiri, karena di sana juga ada perhutanan sungai yang menjadi wewenang sumber daya air,” ungkapnya.

Terkait permintaan penambahan fasilitas pembuangan sampah, lanjut Anang, pihaknya akan berusaha menuruti permintaan warga.

“Pasti kita penuhi, tapi mungkin agak lama, karena kita tahu saat ini pemerintah juga masih berupaya menangani wabah virus corona,” ungkapnya.

Ditambahkan, untuk masalah sampah ini perlu adanya kesadaran masyarakat bersama, bagaimana manfaat sampah itu dan yang lebih penting jangan membuang sampah ke sungai.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah