FaktualNews.co

Dampak Pandemi Corona, 130 Karyawan dari Tiga Hotel di Situbondo Dirumahkan

Ekonomi     Dibaca : 1190 kali Penulis:
Dampak Pandemi Corona, 130 Karyawan dari Tiga Hotel di Situbondo Dirumahkan
Faktualnews/fatur
Hotel Rosali Situbondo, satu dari tiga hotel yang terpaksa merumahkan puluhan karyawannya.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Dampak pandemi virus corona (Covid-19) sangat besar terhadap semua sektor pekerjaan dan usaha, termasuk para terhadap pengusaha perhotelan di Kabupaten Situbondo.

Bahkan, akibat pandemi Covid-19, sebanyak 130 karyawan pada tiga hotel di Kabupaten Situbondo dirumahkan.

Rinciannya, hotel Rosali 40 orang karyawan, hotel Ramayana 30 orang karyawan, dan hotel Sido Muncul Pasir Putih, 60 orang karyawan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Situbondo Budi Priono mengatakan, dari puluhan hotel di Kabupaten Situbondo, tiga hotel sudah merumahkan 130 karyawannya.

Sedangkan puluhan hotel yang lain masih beroperasi di tengah pandemi Covid-19 Kabupaten Situbondo.

“Untuk hotel Rosali, merumahkan karyawannya sejak pertengahan Pebruari lalu. Hotel Ramayana merumahkan karyawannya sejak awal Maret. Khusus hotel Sido Muncul Pasir Putih, merumahkan karyawannya sejak April 2020,” beber Budi Priono, Selasa (9/6/2020).

Budi menambahkan, di tengah Covid-19 tingkat hunian atau okupansi hotel sangat rendah, sehingga biaya operasional tidak sebanding dengan pemasukan.

Karena itu pihak manajemen tiga hotel di Kabupaten Situbondo tersebut menutup sementara usahanya.

“Penutupan sementara tiga hotel di Kabupaten Situbondo dilakukan lantaran tiga manajemen hotel tak mampu menanggung biaya operasional. Mengingat tingkat hunian sangat rendah,” bebernya.

Taufik Hadi Suryanto, pemilik Hotel Rosali mengatakan, dampak covid-19 ini sangat luar biasa dirasakan seluruh pengusaha hotel, tempat karaoke dan pemilik restoran atau rumah makan.

“Okupansi hotel mencapai level yang sangat mengkhawatirkan akibat mewabahnya covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia,” kata pria yang akrab dipanggil Hadi.

Hadi yang juga ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Situbondo mengatakan, jika kondisi berlangsung lama akan mengakibatkan dunia usaha perhotelan berpotensi mengalami kerugian besar, akibat pemasukan yang tidak imbang dengan pengeluaran.

“Akibat tingkat okupansi sangat rendah itu pula, untuk sementara kami merumahkan 40 karyawan. Ini kami lakukan sembari menunggu situasi khususnya di Kabupaten Situbondo membaik,” harap Hadi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah