Peristiwa

Dinilai Kurang Efektif, Checkpoint di Trenggalek Bakal Dirubah Mekanismenya

TRENGGALEK,FaktualNews.co – Mekanisme Checkpoint di tiga lokasi di Trenggalek bakal dirubah karena dianggap kurang efektif. Tiga lokasi itu masing-masing di Kecamatan Durenan, Panggul dan Kecamatan Tugu.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV Mugianto usai melaksanakan rapat evaluasi bersama OPD teknis, seperti BPBD, Dinsos, Dinkes, RSUD dan OPD lain membahas penanggulangan Covid-19, Rabu (10/6/2020).

Disampaikan Mugianto, hasil dari valuasi sendiri penanggulangan Covid-19, pihaknya akan melakukan perubahan pelaksanaan pada Checkpoint.

“Tadi dalam rapat juga telah dibahas bersama untuk merancang wacana tersebut. Jadi bukan ditiadakan, namun dengan adanya penerapan new normal mekanisme Checkpoint akan dirubah,” ungkapnya.

Alasannya, lanjut Mugianto, agar tidak terlalu memakan anggaran yang berlebihan. Maka dari itu kita akan melakukan efisiensi.

Menurutnya, efisiensi itu nanti bisa saja dilakukan dengan adanya pengurangan petugas di lokasi Checkpoint. Dengan hanya menempatkan petugas seperlunya saja. Seperti petugas Dinkes, Satpol-PP, Dinas Perhubungan serta TNI dan Polri.

“Intinya pelaksanaan di Checkpoint yang tidak produktif akan dikurangi. Bahkan semua telah sependapat, jika mekanisme Checkpoint akan dibenahi kembali. Sehingga tidak terlalu besar pengeluaran honor dan Mamin,” terangnya.

Lebih lanjut Mugianto menerangkan, untuk evaluasi anggaran sendiri, dari total Rp 76 milyar yang di siapkan. Penyerapan hingga saat ini masih termasuk kecil. Jadi serapan dari seluruh OPD masih sangat minim.

“Jika dilihat anggaran yang terserap, sekitar belum sampai 40 persen. Jadi dengan efisien mekanisme, anggaran akan bisa digunakan untuk pos lainnya,” jelasnya.

Dari keseluruhan tiga Checkpoint yang ada di Trenggalek, tambah Mugianto, pembiayaannya menelan anggaran Rp 1 milyar lebih dalam satu bulan.

Dengan alasan efisiensi penempatan petugas yang dilaporkan pada Checkpoint Kecamatan Durenan 70 orang per sif, Kecamatan Tugu 60 orang dan Kecamatan Panggul ada 25 orang.

“Dengan memakan anggaran yang begitu besar, maka mulai bulan depan, atau jika posisi darurat kebencanaan di cabut karena akan di terapkan new normal akan dilakukan perubahan mekanisme,” pungkasnya.