PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jalan Ahmad Yani dan Basuki Rahmat Kota Probolinggo, dimungkinkan kondisinya bertambah parah. Sebab, truk gandeng dan kendaraan berat lainnya seperti, tronton dan dump truk serta kontainer, lewat di jalan tersebut.
Pasalnya, Jalan Lingkar Utara (JLU) yang biasa dilewati kendaran besar, diperbaiki. Jembatan kecil yang juga disebut gorong-gorong tersebut dibongkar lantaran rusak parah. Sehingga, kendaraan yang hendak ke barat dan timur, tidak bisa lewat dan dialihkan ke jalan
lain.
Kendaraan dari arah barat setelah sampai di pertigaan Pasar Kronong, harus belok kanan (Selatan). Lewat jalan Ikan Kerapu, Jalan Ahmad Yani dan jalan Basuki Rahmat hingga tembus jalan Raden Wijaya. Sedang kendaraan dari arah timur tidak boleh masuk JLU. Di perempatan barat Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) harus belok kanan (Barat) lewat
jalan yang sama.
Kendaraan dari arah timur (Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso) yang lewat di jalan Panglima Sudirman, bisa juga tidak belok kanan lewat jalan Raden Wijaya. Mereka bisa lurus dan sesampainya di perempatan menara air (belokan) belok kiri (selatan) lewat di jalan KH. Hasan Genggong atau jalan jurusan Lumajang.
Saat dikonfirmasi, PPPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Gempol – Probolinggo, Rudi Napitupulu membenarkan. Disebutkan, jalan yang diperbaiki di JLU itu bukan jembatan, tetapi gorong-gorong karena kecil. Atas pembangunan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Probolinggo Kota dan Dishub setempat, sebelumnya.
Akhirnya, disepakati arus dialihkan karena JLU ditutup total. Pihaknya membongkar seluruh gorong-gorong, karena tidak bisa dikerjakan satu sisi bergantian. Bahkan, jika pekerjaannya model seperti itu maka pekerjaannya bertambah lama. Sebab, gorong-gorong satu sisi yang belum dibongkar untuk jalan kendaraan, akan runtuh.
“Ya, karena tidak kuat menahan beban kendaran. Jadi kami bongkar sekaligus,” katanya.
Saat ditanya kontraktornya, Rudi menyebut PT Rahayu yang berkantor di Surabaya. Tentang dananya, sebesar Rp34 miliar, hanya saja dana sebanyak itu menurutnya, bukan hanya untuk membangun gorong-gorong di JLU. Tatapi proyeknya di sejumlah lokasi mulai dari gempol sampai Probolinggo.
“Proyek Long Segmen. Ada di beberapa lokasi, bukan satu lokasi,” ujarnya.
Proyeknya berupa perbaikan dan pelebaran jalan berupa pengaspalan hotmix dan rigit, termasuk gorong-gorong yang berlokasi di JLU Mayangan, Kota Probolinggo. Pembangunan gorong-gorong direncanakan selesai satu bukan dan jalan langsung dibuka kembali. Mengenai papan nama, lanjut Rudi, diletakkan di satu tempat.
“Kalau di gorong-gorong itu tidak ada papan nama. Kami tempatkan di satu lokasi proyek. Kan proyeknya sepanjang 120 kilometer,” pungkas Rudi lewat selulernya.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta AKP Tavip membenarkan, kalau sebelumnya pihak proyek dan Balai besar telah berkoordinasi. JLU ditutup total di pertigaan Pasar Kronong sehingga arus dialihkan. Disebutkan kendaraan dialihkan ke jalan Ikan Kerapu, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Basuki Rahmat.
“Seluruh kendaraan yang lewat JLU dialihkan. Kendaraan dari arah timur dan barat, sama lewat di jalan tersebut. Tapi tidak boleh lewat di jalan Gatot Subroto. Kecuali antar barang dan garasinya di daerah itu,” katanya singkat.