PDP Reaktif, Seorang IRT di Pasuruan Dimakamkan Beserta Janinnya
PASURUAN, FaktualNews.co – Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, akhirnya meninggal dunia, Kamis (11/6/2020), seusai dirawat di rumah sakit. Kali ini 2 pasien yakni perempuan asal Kecamatan Prigen, dan seorang laki-laki lanjut usia (lansia) dari Kecamatan Nguling.
Dari rilis Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, pasien dari ibu rumah tangga (IRT) tersebut berumur 28 tahun. “Almarhumah meninggal saat akan melahirkan,” ujar Anang, Kamis (11/6/2020) sore.
Ia menjelaskan, pasien ini dirujuk dari Rumah Sakit Asih Abyakta, Gempol dan dilarikan ke RSSA Malang, pada tabggal 6 Juni lalu. “Dari hasil observasi, ibu ini didiagnosa pneumonia, sepsis (infeksi seluruh tubuh) dan dalam keadaan akan melahirkan. Untuk bayi di kandungnya meninggal pada 4 Juni lalu,” jelas dia.
Lantaran kondisi ibunya kian memburuk, pasien ini meninggal pada Kamis tadi. “Kami mendapat laporan dari RSSA Malang, pasien ini meninggal, setelah bayinya yang dikandungnya meninggal dunia. Bayinya sudah di-rapid test, hasilnya non reaktif. Sedangkan ibunya masih menunggu hasil Swab,” terang Anang.
Petugas medis dari Puskesmas Prigen langsung menjemput jenazahnya. Untuk selanjutnya dipulasarakan dengan protokol kesehatan. “Jenazah sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Alhamdulillah, warga sekitar juga sangat welcome,” sambungnya.
Untuk PDP Covid-19 lain, yang meninggal yakni seorang laki-laki (60) dari Nguling yang dilarikan ke RSUD Grati pada 25 Mei lalu dengan keluhan sakit perut. Setelah diobservasi dan didiagnosa, yang bersangkutan mengalami elius (gangguan pergerakan usus akibat kelumpuhan otot usus) dan pneumonia. Setelah dirapid, hasilnya reaktif.
Menurut Anang, pasien ini meninggal 9 Juni lalu. Namun, untuk laporannya baru masuk hari ini. Atas meninggalnya 2 warga ini, total ada 33 PDP yang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah PDP bertambah menjadi 20 orang. Jumlah ODP, 278 orang. Untuk warga berstatus OTG berjumlah 233 orang.