FaktualNews.co

Tak Goyah di Tengah Pandemi

Omset Peternak Ikan Gupi di Tulungagung Capai Jutaan Rupiah

Ekonomi     Dibaca : 1453 kali Penulis:
Omset Peternak Ikan Gupi di Tulungagung Capai Jutaan Rupiah
FaktualNews.co/Istimewa
Ragam warna dan verietas Ikan Gupi. (wikipedia.com)

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Ikan Gupi atau sering disebut ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar, adalah salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer di dunia.

Karena mudahnya menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di banyak tempat di Indonesia, ikan gupi memiliki nilai ekonomis. Tentu saja bagi pecita ikan hias ini.

Di Tulungagung, ikan Gupi mulai banyak diminati oleh peternak ikan. Ditengah terpukulnya sektor ekonomi akibat Covid-19, daya jual ikan gupi tetap stabil.

Setidaknya hal itu diakui oleh salah satu bisnis ikan Gupi, Hendrik Nurbastian warga Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Dari pertama kali dia memulai usahanya itu, hingga kini dia bisa memperoleh keuntungan Rp. 200 ribu dalam seminggu untuk sekali jual.

“Seminggu bisa menjual sampai 3 kali, dengan harga yang bervariasi. Dan selama Covid-19 harga ikan hias ini tetap stabil,” paparnya, Sabtu (13/6/2020).

Dari 6 kolam berukurun 1 meter x 2 meter, ia mengembangkan beberapa jenis ikan gupi.

“Ada jenis cobra biasa, beath r, blesteren sendiri, dan untuk harga ikan yang mahal di pasar online black moskow sepasang bisa sampai Rp. 10 ribu dan AFR sepasang bisa sampai Rp. 30 ribu,” jelasnya.

Lanjut Hendrik, awal mula ia memiliki modal Rp. 1 juta, kemudian hingga kini telah beromzet jutaan rupiah dalam sebulan.

“Dari segi seni, ada segi keindahan, melatih kesabaran, melatih telaten. Kalau ikan hias harus perlahan, terus kalau gupi untungnya kecil tapi terus menerus,” terangnya.

Masih menurut Hendrik, dengan usaha ikan gupi yang digelutinya, selama ini tidak ada masalah ekonomi selama pandemi Covid-19 ini.

“Selama pandemi gak ada masalah dengan penjualan, karena tetap stabil,” pungkas Hendrik.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh