FaktualNews.co

Sempat Dikarantina Wilayah, Desa Jabalsari Tulungagung Kini Mulai Bangkit

Peristiwa     Dibaca : 901 kali Penulis:
Sempat Dikarantina Wilayah, Desa Jabalsari Tulungagung Kini Mulai Bangkit
FaktualNews.co/Latif
Momen ketika diberlakukannya karantina wilayah Desa Jabalsari.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol menyambut gembira, usai klaster desa ini dinyatakan sembuh total seratus persen dari Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Desa Jabalsari, sempat terpuruk usai diterapkannya karantina wilayah selama beberapa pekan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tulungagung, lantaran ditemukan belasan kasus postif Corona. Hingga beredar stigma-stigma negatif diterima warga desa setempat.

Meski begitu, oleh warga Jabalsari, peristiwa tersebut dijadikan pelajaran, dan tetap menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Baca Juga: Dampak Karantina Wilayah Desa Jabalsari Tulungagung, Warga Terstigma Corona

Kepala Desa (Kades) Jabalsari, Mahmudi menuturkan, kasus positif Covid-19 di desa yang dipimpinnya, merupakan salah satu kejadian berbeda di seluruh Kabupaten Tulungagung, dengan dilakukannya rapid test massal terhadap ribuan orang.

Warga berserta Pemdes, mengaku sangat lega setelah seluruh warganya sudah sembuh dan bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.

“Kita menyambut kembalinya para warga yang sembuh, untuk mulai beraktivitas kembali bersama warga lainya,” terangnya, Minggu (14/6/2020).

Meski saat ini klaster Desa Jabalsari dinyatakan usai, pihaknya bersama tim satgas yang dibentuknya, terus mensosialisasikan agar warganya menerapkan protokol kesehatan secara massif.

“Seperti, selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan. Sehingga warga yang lain tak ikut-ikutan terpapar Covid-19,” papar Mahmudi.

Satgas Covid-19 Desa, juga selalu memberikan pendampingan agar warganya kian termotivasi untuk aktif beraktivitas seperti biasa. Terlebih untuk menyambut tatanan kehidupan baru alias New Normal.

“Saya harap, setelah sembuhnya warga kami, masyarakat yang lain kian memahami dan turut membantu menormalkan situasi agar stigma negatif yang kami terima, cepat berlalu,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada berbagai pihak yang telah mensuport desa ketika diberlakukan karantina wilayah.

“Pesan saya, tetap jaga kekompakan dan solidaritas di tengah pandemi ini. Karena dengan gotong royong semua akan terasa lebih ringan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas