Peristiwa

Ludruk Karya Budaya Mojokerto Vakum, Pemain Ada yang Jadi Buruh Tani

Gegara Covid-19

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Dampak dari pandemi Covid-19 juga dirasakan para pelaku kesenian tradisional yang tergabung dalam Ludruk Karya Budaya Asal Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabuapaten Mojokerto.

Mereka yang biasanya menghibur orang dalam setiap momen hajatan itu, kini hanya bisa menggigit jari. Mereka betul-betul berhenti total .

“Kami berhenti total. Semua undangan kami batalkan Mas. Ada sekitar 25 undangan kami batalkan, baik luar kota maupun dalam kota,” tutur Pimpinan Ludruk Karya Budaya, Eko Edi Susanto, Senin (15/06/2020).

Dia menyampaikan, keski katanya akan diberlakukan new normal, menurutnya, terasah aneh jika saat mereka manggung yang biasanya disaksikan ribuan penonton itu, harus menggunakan masker.

“Mau bagaimana lagi. Pemerintah kita telah menerapkan aturan seperti itu, ya kita patuhi saja. Tapi masa saat new normal nanti di atas panggung kita main harus menggunakan masker, kan aneh,” celotehnya sambil tertawa lepas.

Masih kata Abah Edi, demikian kerap ia disapa, ia menambahkan, untuk menunjang ekonomi dari 70 seniman yang tergabung di Karya Budaya, saat ini mereka semuanya bekerja sampingan sendiri-sendiri.

“Macam-macam kerjanya, ada yang ke sawah, ada yang jaga toko, dan ada yang buka salon walaupun seret,” imbuhnya.

Dia sangat berharap, pemerintah bisa memperhatikan para pekerja seni. Karena biar bagaimana pun, mereka bekerja juga untuk melestarikan budaya asli indonesia.

“Beberapa waktu lalu 8 orang dari Karya Budaya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi. Lah yang lain saya tidak tahu mereka sudah mendapatkan apa belum. Oleh sebab itu kami sangat berharap peran pemerintah untuk memperhatikan,” tandasnya.(lutfi hermansyah)