FaktualNews.co

Tanpa Rapid Test dan Swab

Pasien RS Al Irsyad Surabaya Disebut Meninggal Karena Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 1342 kali Penulis:
Pasien RS Al Irsyad Surabaya Disebut Meninggal Karena Covid-19
FaktualNews.co/Dofir/
Fadilatul Aisyah menunjukkan foto almarhumah ibunya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Permasalahan seputar penanganan jenazah pasien positif corona atau Covid19 terus bermunculan. Baru-baru ini, kejanggalan pelayanan sebuah rumah sakit di Surabaya diungkapkan salah seorang keluarga pasien.

Fadilatul Aisyah (27), warga Tambak Wedi Baru, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, bercerita, ibunya, Sri Umiyati (48), meninggal dunia usai menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Al Irsyad.

Sri Umiyati disebut pihak rumah sakit meninggal karena virus corona, padahal rapid test maupun swab PCR (Polymerase Chain Reaction) belum dilakukan.

Kabar penyebab kematian Sri Umiyati tersebut tentu mengagetkan semua anggota keluarga. Sebab, sebelum masuk RS Al Irsyad, pasien hanya didagnosa sakit asam lambung oleh RS Adi Husada.

Fadilatul mengatakan, sebelum dilarikan ke RS Al Irsyad, oleh keluarga pasien dibawa berobat ke RS Adi Husada. Disana, pasien didiagnosa sakit asam lambung.

Namun tiga hari kemudian penyakit asam lambung yang diderita pasien kembali kambuh. Atas persetujuan keluarga, pasien akhirnya dilarikan ke RS Al Irsyad dan mendapat perawatan di Ruang IGD.

“Oleh pihak rumah sakit, ibu dikasih oksigen. Terus mantun niku (habis itu) disuruh ke pendaftaran. Mantun niku (habis itu) dikasih lab (laboratorium) dan radiologi,” ujar Fadilatul Aisyah kepada media ini ketika ditemui di rumahnya, Selasa (17/6/2020).

Selang beberapa saat, hasil laboratorium dan foto rontgen pasien keluar. Hanya berbekal gambar pada ponsel, perawat RS Al Irsyad dikatakan Fadilatul, menyampaikan jika didalam paru-paru ibunya banyak ditemukan cairan putih yang diduga virus corona.

“Itu katanya virus, ini katanya virus. Terus hasil lab-nya ini menyebut karena virus. Awalnya nggak ngomong virus corona. Selang beberapa jam, perawatnya bilang virus corona,” lanjutnya.

Keluarga menduga, cairan putih yang ada pada paru-paru pasien merupakan flek dari tembakau, bukan virus corona. Sebab, belasan tahun yang lalu pasien merupakan karyawan pabrik rokok di Surabaya.

“Kalau memang virus corona kok nggak di swab, kan biasanya begitu,” singkatnya.

Permintaan keluarga agar pasien dilakukan swab untuk memastikan bahwa ibunya meninggal karena corona juga ditolak pihak rumah sakit.

“Ada anggota keluarga kami minta test swab, (rumah sakit) tidak mau,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin