FaktualNews.co

Serius Tolak Penjualan Saham Tambang Emas di Banyuwangi, KMB Bersurat ke Jokowi

Peristiwa     Dibaca : 886 kali Penulis:
Serius Tolak Penjualan Saham Tambang Emas di Banyuwangi, KMB Bersurat ke Jokowi
Faktualnews/abdul Konik
Ketua KBM Amrullah memperlihatkan surat yang dikirim ke presiden.

BANYUWANGI, FaktualNews.co-Penolakan rencana penjualan saham tambang emas Rp 1,4 triliun milik pemkab Banyuwangi di PT Bumi Suksesindo Copper And Gold yang dilakukan Koalisi Masyarakat Banyuwangi (KMB) rupanya tak main-main.

Setidaknya ini dibuktikan dengan langkah Ketua KMB Amrullah yang berkirim Surat ke presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kemendagri guna menolak permohonan penjualan saham tersebut.

Alasannya, mau pilkada dan dikhawatirkan ada kepentingan tersembunyi.

Amrullah mengatakan defisit anggaran Pemkab Banyuwangi bisa ditutup dengan pemangkasan kegiatan yang tidak perlu.

“Kami khawatir ada permasalahan hukum di belakangnya. Defisit bisa ditutup dengan pemangkasan kegiatan yang tidak perlu seperti belanja perjalanan dinas yang Rp 74 miliar, belanja mamin Rp 60 miliar, dan hibah 100 miliar, serta lainnya,” tegas Amrullah, Jumat (19/6/2020).

Menurutnya, isu rencana penjualan saham tambang emas adalah isu yang paling sensitif di Banyuwangi,

Amrullah menambahkan, defisit bisa ditutup tanpa menjual saham. Karena saham tambang emas isu yang sensitif di Banyuwangi. Sampai sekarang juga belum ada Perda maupun Perbup yang jadi payung hukumnya.

“Jadi sangat rawan bagi masyarakat, yang bisa dirugikan karena dampaknya sampai 50 tahun ke depan,” pungkasnya

Diberitakan sebelumnya rencana penjualan saham sebesar Rp 1,4 triliun milik Pemkab Banyuwangi di PT Bumi Suksesindo Copper And Gold mengundang polemik.

Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Banyuwangi, M Amrulah, menolak rencana penjualan saham tambang emas tersebut.

Amrullah mengatakan, saham tambang emas senilai triliunan tersebut wajib dinikmati oleh anak cucu kita nanti, mengingat dampak adanya tambang emas masih sangat panjang

“Langkah Pemkab bersama DPRD Banyuwangi menutup defisit APBD dengan cara menjual saham tambang emas adalah langkah salah. Masih banyak anggaran bisa dipangkas, contoh pemotongan TPP yang mencapai Rp 150 miliar, perjalanan dinas Rp 68 miliar, dan banyak yang lain,” kata Amrullah, Kamis (18/6/2020).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah