FaktualNews.co

Meski Telan Korban, Pengalihan Jalur JLU Kota Probolinggo Tetap Diberlakukan

Peristiwa     Dibaca : 705 kali Penulis:
Meski Telan Korban, Pengalihan Jalur JLU Kota Probolinggo Tetap Diberlakukan
FaktualNews.co/Mojo
Kasat Lantas dan Kadishub saat RDP dengan komisi II DPRD Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo dan Satlantas Polres Probolinggo Kota, tetap mengalihkan kendaraan ke jalur yang sama, meski sudah memakan korban. Hanya saja, mereka akan memperketat penjagaan di jalur padat kendaraan dan membahayakan pengendara.

Hal itu diungkap Kepala Dishub, Sumadi saat Rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD setempat, Senin (22/6/2020) siang. Disebutkan, kendaraan tetap dialihkan pada jalur yang sama, meski sudah memakan korban meninggal dunia beberapa hari lalu, akibat kepala korban dilindas truk gandeng.

Baca Juga: Terlindas Truk di Depan Eks Bioskop Kota Probolinggo, Cewek Muda Meninggal di TKP

Mengingat, tidak ada jalan alternatif lain. Namun, pihaknya akan melakukan penjagaan bergantian (mobile) di jalur ramai dan rawan kecelakaan. Penjagaan oleh petugas Dishub dan anggota Satlantas Polresta akan dilakukan di lokasi tertentu dan di waktu-waktu tertentu.

“Kami jaga di depan pasar Mangunharjo dan CGV, lokasi kecelakaan,” ujarnya.

Selain jalur tersebut lokasi kecelakaan, jalur tersebut juga ramai pada waktu pagi sampai siang. Selain menjaga di jalan Basuki Rahmat, pihaknya juga akan menempatkan petugas Dishub dan Satlantas di dua perempatan jalan Raden Wijaya.

“Di pertigaan sisi selatan dan utara jalan Raden Wijaya, kami jaga. Di jalan Panglima Sudiman dan pertigaan TWSL,” terangnya.

Selain menempatkan petugas, pihaknya juga memasang rambu petunjuk arah di beberapa lokasi. Seperti di pertigaan dekat Pasar Kronong, di Jalan Sunan Ampel, pertigaan jalan Wachid Hasyim, dan di Bundaran Gladag Serang.

“Kami juga akan menempatkan petugas di Bundaran Gladag Serang. Agar kendaraan berat, tidak lewat di jalan Supriadi. Kami arahkan lewat jalan Mastrip,” tandasnya.

Disebutkan, kendaraan dari arah barat Surabaya dan Malang di perempatan Pilang tetap belok kiri (utara) lewat di Jalur Lingkar Utara (JLU). Namun sampai di pertigaan Pasar Gotong Royong, seluruh kendaraan harus belok kanan (selatan) kemudian lewat jalan Ahmad Yani, Basuki Rahmat dan ke selatan lewat jalan Raden Wijaya.

“Terus ke Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi,” tambahnya.

Sedang kendaraan dari arah timur Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi yang hendak ke Barat (Surabaya dan Malang) jika pagi sampai sore belok kanan ke utara lewat di jalan Raden Wijaya, jalan Basuki Rahmat, jalan Ahmad Yani dan JLU.

“Kalau malang kami lewatkan di jalan Lumajang dan di perempatan SMPN 4 belok kanan (Barat). Lewat jalan Sunan Ampel, Wachid Hasyim terus ke bundaran Gladag Serang dan Mastrip,” jelasnya.

Karena jika pagi hingga sore di jalur tersebut ramai kendaraan dan banyak penyeberang. Kendaraan dari arah timur harus belok ke barat di pertigaan SMPN 4, tidak terus ke selatan, karena jembatan di Kelurahan Kedungasem, tidak kuat menyangga kendaraan berat dan besar.

“Tidak kuat karena jembatan darurat, Jambatan aslinya kan runtuh,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas AKP Tavip Hariyanto menjelaskan, soal kronologi kecelakaan yang menewaskan seorang perempuan bernama Nadya. Korban meninggal akibat kepalanya terlindas truk, setelah jatuh dari boncengannya ke utara.

“Korban yang berboncengan dengan saudara laki-lakinya disalip sepeda motor,” ujarnya.

Korban jatuh bersama sepeda motornya, karena tersenggol sepeda motor yang menyalip. Melihat yang didahului roboh, pengendara Mr X kabur ke barat dan hingga kini belum diketahui. Menurut Kasat Lantas, gandengan yang melindas korban, kecepatannya pelan.

“Kendaraan yang melindas sempat kabur dan ditemukan di Sumber Lele, Kraksaan. Tidak berhenti karena takut dimassa. Sopirnya laporan ke petugas, kalau habis melindas pengendara,” jelasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas