FaktualNews.co

Sempat Kurus, Singa Penghuni TWSL Kota Probolinggo Kini Gemuk

Peristiwa     Dibaca : 1423 kali Penulis:
Sempat Kurus, Singa Penghuni TWSL Kota Probolinggo Kini Gemuk
FaktualNews.co/Mojo
Singa TWSL Kota Probolinggo yang sudah gemuk sedang istirahat di kandangnya.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Setelah sempat dinyatakan kurus akibat cacingan, kini kondisi Singa, penghuni Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, sehat dan gemuk. Terutama singa jantan bernama Sera. Sedang singa betina bernama Jane, tetap gemuk seperti sebelumnya.

Kondisi itu disampaikan Kepala UPT TWSL, Akbar Zaini ke sejumlah wartawan, Selasa (23/6/2020) siang menjelang sore. Selain sudah sembuh dari cacingan, Singa jantan yang lahir di Taman Safari Prigen II Pasuruan tersebut, jatah makanannya ditambah.

Porsi daging sapi mentah yang awalnya 3 kilogram setiap hari, ditambah dua kali lipat menjadi 6 kilogram. Setelah jatah makannya ditambah, kini singa Afrika tersebut beratnya bertambah. Mengenai berat pastinya, Akbar belum tahu.

“Belum ditimbang. Tapi beratnya sama dengan data yang ditempel di depan kandanganya yakni, sekitar 150 kilogram,” jelasnya.

Sedang untuk Singa betina yang diberi nama Jane, jatah makannya tetap seperti semula yakni 3 kilogram daging mentah setiap hari. Dan kondisinya pun saat ini sehat seperti saat datang beberapa bulan lalu yang beratnya sekitar 53 kilogram alias tidak bertambah.

“Kalau Jane beda dengan Sera. Dia sehat dan aktif. Kalau Sera, selalu diam,” ujarnya.

Penambahan jatah makanan, hasil koordinasi Akbar dengan tim dokter Taman Safari II, yang meminta jatah makannya ditambah setelah dilakukan body scoring. Selain itu, mereka juga menyarankan untuk diberi obat cacing dan treatment.

“Selain stres karena hidup sendirian, Sera masih menyesuaikan tempat. Sekarang sudah tidak,” katanya.

Pihaknya sudah berusaha mengumpulkan Sera dengan Jane yang kandangnya bersebelahan, namun, sempat berkelahi. Mereka kemudian dipisahkan lagi khawatir ada yang terluka. Sehingga saat ini, kedua singa berlainan jenis itu menghuni kandangnya sendiri.

“Sempat kumpul. Tapi karena tarung, kami pisah lagi,” tambahnya.

Mengenai dana atau anggaran makan, Akbar memprediksi kurang, mengingat jatah makannya bertambah, sehingga pengeluaran untuk beli daging sapi segar, juga bertambah. Untuk itu pihaknya akan mengajukan tambahan di PAK atau perubahan APBD.

“Ya, sepertinya kurang. Kami minta nanti di PAK,” tandasnya.

Ditanya soal kapan TWSL akan dibuka, Akbar mengatakan, itu kewenangan Wali Kota. Tapi hampir di seluruh Indonesia, wisata alam sudah banyak yang buka. Namun, dengan protokol kesehatan yang lengkap.

“Buka tidaknya TWSL, terserah bapak Wali Kota. Yang jelas, kami sudah melakukan persiapan,” lanjutnya.

Pihaknya saat ini sudah melakukan persiapan protokol kesehatan. Salah satunya, memasang bilik penyemprotan disinfektan di depan pintu masuk. Selain itu, sarana cuci tangan dan persiapan lainnya seperti pembersihan kandang.

“Pengunjungan kami batasi. Kami perketat nanti, agar tidak terjadi klaster covid-19 baru. Kalau itu yang terjadi, ya bisa ditutup lagi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags