Advertorial

Modal Dasar Ditambah 200 Miliar, Bupati Mundjidah: Bank Jombang Sejauh Ini Sehat

JOMBANG, FaktualNews.co – Bupati Mundjidah Wahab dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Jombang mengatakan, akan menambahkan modal dasar Bank Jombang senilai Rp 200 miliar dari sebelumnya Rp 50 miliar.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar mendapat kepercayaan masyarakat dan meningkatkan tabungan serta deposito.

“Tambahan modal ini menindaklanjuti surat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Bahwa modal sebuah bank minimal 25 % harus disetor. Sementara ini modal riil Bank Jombang sebesar Rp 50 miliar,” kata Bupati di hadapan Anggota Dewan pada Rapat Paripurna, Jumat (19/6/2020).

Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sumrambah serta 40 anggota DPRD yang mengikuti secara protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak dan mengenakan masker.

Ketua DPRD Jombang Mas’ud Zuremi memimpin rapat yang didampingi Wakil Ketua DPRD Jombang Doni (PDIP) dan Sutikno (Golkar). Rapat paripurna tersebut dikawal oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Pinto Widianto.

Disinggung mengenai komposisi saham, Pemkab Jombang sebagai pemegang saham mayoritas di Bank Jombang sebesar 99% sementara sisanya milik koperasi karyawan Bank Jombang.

Bupati Jombang menambahkan, apabila ditambahkan Rp 200 miliar maka 25% saham senilai 50 miliar harus disetor ke Bank Jombang. Penambahan modal ini mengharuskan merubah Anggaran Dasar Bank Jombang.

Sesuai Perubahan Perda No.14 tahun 2018 tentang perusahaan Perseroan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Jombang yang semula bermodal Rp 50 miliar menjadi Rp 200 miliar untuk memenuhi kriteria dari Kemenkum dan HAM RI.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan, aset Bank Jombang saat ini Rp 442 miliar berdasarkan laporan per Mei 2020 dengan modal disetor Rp 46,5 miliar. Sebanyak 40% dari dana tersebut disalurkan melalui kredit yang setara
dengan Rp 379 miliar berupa kredit konsumtif dan sisanya didistribusikan melalui pinjaman modal bagi UMKM.

“Kredit konsumtif merupakan gaji perangkat desa,” ujar Bupati Jombang.

Sementara tabungan dari masyarakat yang terhimpun di Bank Jombang sebesar Rp 78 miliar, deposito 78 milyar dan pinjaman dari bank lain Rp 142 miliar.

“Apabila ada tambahan modal Rp 200 M, maka akan memicu pertumbuhan aset,” papar Bupati Jombang.

Tanggapan Bupati Jombang terkait pertanyaan Fraksi Amanat Restorasi (PAN) dan PKB mengenai prospek dan aplikasi Bank Jombang guna meningkatkan PAD, pihaknya akan bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dengan menawarkan kredit bunga rendah 0,75% dengan maksimal kredit Rp 200 juta.

Cabang Bank Jombang sudah menjangkau setiap Kecamatan di Kota Santri yang menjadi potensi besar untuk menjangkau UMKM. Kedepannya Bank Jombang menargetkan kredit bunga lunak kepada pelaku UMKM berkisar Rp 15 juta – 20 juta.

“Bank Jombang sejauh ini sehat,” pungkas Bupati Jombang.