FaktualNews.co

Belum Giling, Ratusan Karyawan Musiman Luruk Kantor PG Olean Situbondo

Peristiwa     Dibaca : 1058 kali Penulis:
Belum Giling, Ratusan Karyawan Musiman Luruk Kantor PG Olean Situbondo
FaktualNews.co/Fatur/
Ratusan karyawan musiman PG Olean, Situbondo, saat mendatangi kantornya.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Ratusan pekerja musiman Pabrik Gula (PG) Olean,  Kabupaten Situbondo, Kamis (25/6/2020) mendatangi Kantor PG Olean tempatnya kerja. Mereka mempertanyakan  giling pada musim giling tahun ini.

Pasalnya, hingga kini, untuk musim giling tahun 2020, PG Olean Situbondo belum giling, dtanpa alasan yang tidak jelas.   Sedangkan tiga PG lain di Situbondo, sudah mulai giling,

Pantauan FaktualNews.co, ratusan karyawan tersebut, begitu datang langsung membetanngkan poster. Isinya mempertanyakan kepastian giling PG Olean pada musim giling tahun 2020.

Usai membentangkan poster, sejumlah perwakilan langsung ditemui jajaran manajemen, termasuk General Manage (GM) PG Olean, Situbondo.

Koordinator aksi Yasmawiyanto mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Kantor  PG Olean Situbondo, untuk mempertanyakan tentang gilingnya PG Olean pada musim giling ini.

“Sebab, hingga kini, PG Olean belum giling. Padahal, tiga Pabrik Gula (PG) yang lain di kabupaten Situbondo sudah mulai giling,”ujar Yasmawiyanto, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, karena berdasarkan penjelasan pihak manajemen PG Olean, Situbondo, tebu yang tersedia hanya sebanyak 60 ton, sementara yang dibutuhkan untuk giling itu sebanyak 135 ton.

”Sehingga atas penjelasan tersebut para karyawan diharapkan tetap stanby, sembari menunggu ada keajaiban adanya tambahan  tebu dari luar yang akan di giling di PG Olean,”bebernya.

Sementara itu, Asisten Manager Tehnik  PG Olean, Situbondo Buhari, membenarkan apa yang dikatakan Yasmawiyanto, terkait ketersediaan tebu yang akan digi;ing.”Jika dipaksakan untuk giling sebanyak 60 ton, hampir dipastikan PG Olean akan merugi sebesar Rp19 miliar,”kata Buhari.

Menurutnya, kurangnya bahan baku tebu untuk musim giling tahun 2020 ini, terjadi lantaran para petani tebu di Kabupaten Situbondo, banyak menjual tebunya ke luar daerah. Bahkan, setiap hari tercatat sebanyak 400 hingga 500 truk  tebu yang dijual ke luar daerah.

”Makanya, kasus penjualan tebu untuk tahun 2020 ini, lebih parah dari penjualan tebu yang terjadi pada 2019 lalu. Oleh karena itu, pihak manajemen PG Olean tidak berani memastikan giling atau tidak  pada musim giling tahun ini, “pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin