Peristiwa

Terkait Anggaran Covid-19 dan Bansos, PMII Mojokerto Geruduk Kantor  Pemkab

MOJOKERTO, FaktualNews.co –  Menilai Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19  yang tidak tepat sasaran dan meminta transparansi anggaran Covid-19.

Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto,  Kamis (25/06/2020)  mendatangi kantor Pemkab Mojokerto,

Ketua Cabang PMII Mojokerto, Ihwanul Qirom menyampaikan, terdapat ketidak akuratan data penerima bansos dan terjadi ketimpangan di masyarakat.

Dikatakan, pihaknya menemukan ada ketimpangan sosial dan ketidak akuratan data terkait penyaluran bansos. Sehingga, bantuan tidak tepat sasaran.

“Hal ini berdasarkan hasil investigasi kami di desa-desa setelah kami membuka portal pengaduan bansos Covid-19,” katanya.

Iwan Sapaan akrabnya, menjelaskan, di masyarakat pun masih ada kecemburuan sosial antar penerima bansos dan tidak. Dimana, seharusnya Pemerintah Desa melakukan sosialisai yang menyeluruh kepada warganya, tapi tidak dilakukan dengan maksimal.

“Seharusnya ada transparansi data penerima bantuan di setiap desa, tapi masih ada Pemdes yang tidak melakukan,” tandasnya.

Ia menegaskan kepada Pemkab Mojokerto, agar proses penyaluran bansos diawasi dengan ketat oleh instansi yang berwenang.

“Tadi kami juga mengajukan kerja sama dengan Pemkab untuk mengawasi proses penyaluran bansos. Alhamdulillah Bupati bilang siap dan sepakat,” paparnya.

Di antara isi kesepakatan tersebut, adalah seluruh elemen yang berwenang memaksimalkan pengawasan proses penyaluran bantuan covid-19 baik di tingkat kecamatan, desa, dusun, RW, dan RT. Demikian ini agar tidak ada celah kekurangan penyaluran bantuan Covid-9.

Tak hanya pengawasan proses penyaluran bansos, ia pun menambahkan, agar Pemkab membuat Transparansi anggaran Covid-19 secara rinci yang mampu diakses oleh selurah warga.

“Perlu kiranya Pemkab membuat transparansi anggaran Covid-19 yang bisa diakses selurah warga, baik melalui media cetak maupun online. Jadi masyarakat sama-sama bisa ikut mengawasi. Bupati pun sudah sepakat dengan hal itu,” tegasnya.

Sementara, Bupati Mojokerto, Pungkasiadi mengatakan, berterimakasih kepada PMII telah memberikan masukan kepada Pemkab.

“Kami berterimakasih kepada adik-adik PMII atas masukannya. Konsep yang dibawa nanti akan ditindak lanjuti instansi terkait. Jika nanti ada lagi, apapun masukannya biar nanti berkomunikasi langsung kepada dinas terkait,” terangnya saat audensi.

Dalam pertemuan itu, Pungkasiadi langsung mensepakati tuntutan dari PMII.

“Yang jelas saya sepakat dan saya mau menteken, karna semuanya sudah dijalankan. Tinggal nanti surat MoU kerjasamanya perlu kita buat bersama-sama dan ditandan tangani bersama,” ujarnya.