FaktualNews.co

Plt Bupati Sidoarjo Apresiasi Desa Ketapang, Launching BUMDes ‘Wisata Pemancingan’ di Tengah Pandemi Covid-19

Advertorial     Dibaca : 840 kali Penulis:
Plt Bupati Sidoarjo Apresiasi Desa Ketapang, Launching BUMDes ‘Wisata Pemancingan’ di Tengah Pandemi Covid-19
Plt Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin menandatangani prasasti peresmian kolam pancing BUMDes.

SIDOARJO, FaktualNews.co-Kondisi pandemi covid-19 tidak membuat sejumlah sektor usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sidoarjo surut.

Hal itu terbukti dari sejumlah BUMDes di Kota Delta yang masih tetap eksis, bahkan karena semangatnya ada yang berani melaunching sektor usaha baru di tengah pandemi ini.

Itulah yang dilakukan Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Melalui BUMDes ‘Delta Mandiri’, mereka memanfaatkan bekas lapangan seluas 2 hektar milik desa, tepatnya di selatan Balai Desa Ketapang.

Lahan itu kini disulap menjadi wisata kolam pancing berbayar bagi pemancing mania. Pemancingan itu menyediakan berbagai macam ikan.

Uniknya, modal untuk mendirikan usaha tersebut secara swadaya masyarakat. Total modal yang berhasil dikumpulkan dari swasaya itu sebesar Rp. 1,7 milyar.

Baru, pada tahun 2019 pihak Pemerintah Desa Ketapang sebesar Rp 600 juta. Sementara pada tahun 2020, Pemdes Ketapang menambah modal sebesar Rp 100 juta.

“Sehingga total investasi yang telah berjalan kepada BUMDes Delta Mandiri sebesar Rp. 2,4 milyar,” ucap Camat Tanggulangin Sabino Mariano kepada FaktualNews.co di sela-sela launching yang dihadiri Plt Bupati H. Nur Ahmad Syaifuddin S.H. beserta jajaran Forkopimda setempat, Sabtu (27/6/2020).

Sabino mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi semangat seluruh penduduk Desa Ketapang membangun usaha wisata kolam pancing yang bertujuan menjadi desa yang mandiri.

Serta, lanjut dia, menjadikan desa yang memiliki semangat membangun potensi yang memberikan dampak positif kepada masyarakatnya.

Meskipun, sambung dia, separuh lebih jiwa Desa Ketapang telah pindah tempat tinggal akibat dampak luapan lumpur Lapindo.

“Masyarakat yang saat ini masih disini kurang lebih sekitar 1.500 sekian jiwa dan masih ber KTP di Ketapang dan sebagaian sudah ada diluar tetapi semangat dan jiwanya masih sama-sama untuk membangun Desa Ketapang,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan lewat wisata pemancingan yang di launcing ini menjadikan masyarakat Desa Ketapang kuat ekonominya dan menjadi sejahtera. Kedepanmya kami berharap masyarakat Desa Ketapang juga akan membangun desanya menjadi desa yang tangguh menghadapi bencana,” harapnya.

Plt Bupati H. Nur Ahmad Syaifuddin S.H., mengapresiasi prakarsa pembentukan BUMDes wisata pemancingan di tengah pandemi covid-19. Menurut dia, semangat masyarakat untuk memajukan desanya sangat luar biasa.

“Geliat aktivitas masyarakat Desa Ketapang masih tampak,” ucapnya.

Semangat yang luar biasa tersebut, menurut dia, benar-benar patut diacungi jempol. Sebab, saat ini penduduk Desa Ketapang yang sudah tidak utuh lagi karena separuh lebih jiwa telah pindah tempat tinggal akibat dampak luapan lumpur Lapindo.

Namun, sambung dia, masyarakat kompak dan masih bersemangat mewujudkan desa yang kuat dan perekonomian yang meningkat. “Ini perlu saya acungi jempol untuk masyarakat Ketapang masih bisa melaunching BUMDes dikala Covid-19,” pujinya.

Selain itu, menurut pejabat yang akrab disapa Cak Nur itu juga memuji bahwa membentuk BUMDes merupakan langkah yang tepat karena kemandirian desa harus diciptakan agar ekonomi masyarakatnya ikut kuat makmur.

“Apabila desa dapat mandiri, makmur dan dapat memanage potensinya dengan baik maka negara akan menjadi kuat, jadi negara itu akan kuat apabila ditopang oleh pemerintahan provinsi yang kuat, kabupaten yang kuat lalu kecamatan dan desa yang kuat khususnya Desa Ketapang Tanggulangin ini,”ucapnya.

“Ini perlu dicontoh desa lain dalam membesarkan usaha karena masyarakatnya guyub, menjaga solidaritas dan gotong-royong,” pungkasnya.

Plt Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin beserta pejabat lainnya melihat sejumlah kolam ikan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah