Parlemen

Anggap DPRD Tak Paham Covid-19, Projo Jombang Ancam Turun Jalan

JOMBANG, FaktualNews.co – Untuk menyerap aspirasi masyarakat yang diisolasi karena reaktif hasil rapid test Covid-19. Ketua Projo  (Pro Jokowi) Kabupaten Jombang, Joko Fattah Rochim meminta anggota DPRD Jombang turun ke lapangan.

Menurutnya, masyarakat banyak yang mengeluh sudah diisolasi 30 hari karena rapid test, tapi tidak jelas kelanjutannya. Hasil Swab juga tidak keluar.

“Seharusnya anggota dewan lakukan sidak. Bisa tanya ke keluarga pasien atau ke pasien langsung lewat online. Kunker di masa pandemi saja bisa, masa urusan rakyat begini pada kabur,” katanya kepada FaktualNews.co, Rabu (1/7/2020).

Fattah menegaskan, seharusnya anggota dewan sadar bahwa mereka bawahan rakyat. Bekerja untuk rakyat dan bukan kemudian gila hormat. Menunggu rakyat ke kantor DPRD Jombang baru ditindak lanjuti.

Menurutnya, selama ini pimpinan dewan dan anggotanya lebih banyak menerima laporan dari pemerintah saja terkait Covid -19. Tanpa banyak konfirmasi dengan keadaan riil di lapangan. Karena laporan dari pemerintah, tentu isinya memuji penguasa.

Oleh karena itu, Fattah dan anggotanya sedang berencana akan turun ke jalan menagih peran wakil rakyat selama Covid-19. Mereka berencana menduduki gedung DPRD Jombang.

“Aneh saja ada anggota dewan membela penguasa dan memarahi rakyat. Katanya bicara kasar pada bupati. Besok kita demo sekalian gedung dewan. Kita tagih peran mereka sebagai pengawas kebijakan,” tegas Fattah.

Dalam catatan Fattah, ada warga yang kehilangan pekerjaannya bernama  Suwarto asal Dusun Kauman, Desa Peterongan, Jombang, karena kelamaan menjalani karantina.

Padahal, kata Fattah, warga tersebut punya anak istri yang harus dinafkahi setiap hari. Permasalahan tersebut, kata Fattah tak bisa dianggap remeh.

“Prosedur penetapan pasien reaktif ini hanya dibuktikan selembar kertas bertuliskan reaktif. Ini kan bisa dikarang. Kenapa tidak ditunjukkan bukti yang riil kalau reaktif. Terus kenapa karantina sangat lama. Ini kan aneh. Dewan tidak mikir ini. Mikir perut sendiri,” ujar Fattah.

Salah seorang warga Jombang bernama Budi juga kecewa dengan sikap anggota dewan yang acuh tak acuh pada nasib masyarakat. Terutama yang dikarantina sudah cukup lama. Sebanyak 50 orang wakil rakyat Jombang hanya diam saat rakyat susah.

“Ketua DPRD Jombang, kalau ada warga menyampaikan usul ya diterima. Ini mestinya menjadi tanggung jawab saudara sebagai wakil rakyat, nyatanya kalian tidak tahu lapangan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPDR Jombang Mas’ud Zuraimi saat dikonfirmasi FaktualNews.co terkait permintaan turun ke lapangan masalah Covid-19, memilih diam seribu bahasa.