JOMBANG, FaktualNews.co-Di tengah tingginya angka positif Covid-19 di Jombang yang mencapai 257 orang, sejumlah pelaku usaha jasa konstruksi dan broker malah melakukan transaksi paket proyek Penunjukan Langsung (PL) di Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Broker adalah penanggung jawab dalam transaksi ini. Proyek yang dibahas berada dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang.
“Tanggal 23 Juni 2020 di Agropolis Wonosalam sejumlah pelaku usaha jasa konstruksi berkumpul. Dalam kesempatan itu sejumlah pelaku usaha jasa konstruksi ditawari membeli paket proyek PL di Dinas PUPR Jombang,” jelas narasumber yang enggan disebut namanya ini, Selasa (30/6/2020).
Sumber FaktualNews.co ini menjelaskan paket tersebut bisa dibeli oleh kontraktor di kisaran harga 17,5 hingga 20 persen dari nilai proyek, tergantung paket yang nanti didapat. Bisa proyek perbaikan jalan dan irigasi atau pengaspalan.
Transaksi ini menurutnya sangat menggelikan, karena harusnya semua pihak terutama pemerintah fokus menghadapi Covid-19. Apalagi di Jombang perkembangan Covid-19 mengkhawatirkan 47 orang.
“Ada juga yang menawarkan 12,5 sampai 15 persen lebih murah di luaran. Jika semisal nilai proyeknya Rp 100 juta maka tinggal potong saja harganya berapa persen, 15 atau 17 persen,” ujarnya.
Sistem kerjanya cukup rapi, para kontraktor ini menemui broker yang nanti mengatur semuanya. Kerapian kerja ini dimungkinan karena transaksi serupa dilakukan bukan hanya kali ini saja.
Broker punya akses masuk ke Dinas PUPR Jombang dan ke kontraktor sekaligus.
Broker atau perantara bertugas mempertemukan dua pihak, biasanya penjual dan pembeli. Broker bisa berasal dari orang dalam instansi berkaitan atau orang dekat penguasa.
“Selain mengatasnamakan Dinas PUPR Jombang, para pelaku usaha jasa kontruksi ini juga menunjuk salah seorang yang nantinya menjadi penanggungjawab, atau bahasa kasarnya dia ini disebut brokernya,” bebernya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang Miftahul Ulum, membantah keras jika dikatakan ada jual-beli proyek PL di instansi yang dipimpinnya, oleh broker. “Tidak benar itu, Mas,” bantahnya kepada FaktualNews.co.
Disinggung apakah pihaknya akan menindaklanjuti kabar miring soal proyek PL ini, Ulum secara diplomatis menjawab, jika tak ada komitmen dengan pihak manapun.
“Saya hanya bisa sampaikan, Dinas PUPR Jombang tidak ada komitmen dengan pihak manapun terkait jual-beli proyek,” tandasnya.