Peristiwa

Sesuai Mimpi, Warga Jember Temukan Susunan Bata yang Diduga Gapura Dalam Tanah

JEMBER, FaktualNews.co – Warga Dusun Krajan, Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo menemukan susunan batu bata yang diduga merupakan Gapura bersejarah dari zaman kerajaan kuna.

Menurut Faisol Junaedi, salah satu dari tiga warga yang menemukan susunan bata itu, dirinya pertama kali menemukan dugaan situs bersejarah itu, saat menggali lahan tanah milik warga berdasarkan mimpinya.

“Saya itu awalnya dapat mimpi yang seperti nyata. Berulang sampai 4 kali. (Isi mimpi) yang menunjukkan lokasi dan gambaran bentuk gapura kerajaan ini. Saya melihat sebuah gapura seperti kerajaan, kemudian saya melakuka penggalian bersama dua orang teman lainnya,” kata Faisol, kepada FaktualNews.co, Rabu (1/7/2020).

Mimpi itu dialami oleh pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Desa Ledokombo ini sejak setahun lalu.

“Kemudian saya cerita dengan teman awalnya, tapi tidak ada respon, karena kurang yakin katanya. Bahkan mimpi ini dianggap angin lalu. Kemudian terakhir pas Ramadan kemarin, mimpi yang sama datang lagi,” ungkapnya.

Singkat cerita dirinya, mencoba menggali berdasarkan petunjuk mimpi itu. “Cerita ke salah satu teman saya yang lain dan berkeyakinan sama. Kita mencoba menggali, dan ternyata menemukan tumpukan batu yang diduga gapura candi ini. Ada beberapa titik penggalian, dan ada yang sama, dan tidak,” katanya

Menurut Faisol, saat dirinya bertanya ke warga lainnya, dulu di lokasi penggalian pernah katanya ada patung sapi yang terbuat dari batu.

“Posisi dan lokasinya di sana (tidak jauh dari lokasi penemuan susunan batu temuannya). Tapi sekitar tahun 1960–1970 an patung itu hilang dicuri, hingga sekarang tidak ketemu. Sedangkan lahan ini (tempat penemuan batu diduga gapura) milik warga Bu asnawiyah warga Dusun Sumbernangka,” tuturnya.

Pantauan di lokasi penggalian, lubang yang digali seluas 1,5 x 2 meter. Dengan posisi tumpukan batuan yang tersusun rapi itu, pada kedalaman kurang lebih satu sampai dua meteran. Untuk masuk ke dalam, hanya bisa dilakukan satu orang.

Saat ini lokasi penemuan hanya dipagari pembatas sederhana oleh warga sekitar.