PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pelaku tindak kriminal di wilayah Kota Probolinggo makin berani. Tak hanya di jalan raya, di jalan kampung pun mereka beraksi.
Seperti yang dialami Rahayu Wulyaningsih (55) warga RT 6 RW 1 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Smartphone yang dibawa jalan-jalan dijambret pria pengendara motor, Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Lokasi kejadiannya, di jalan ijen, selatan tempat pemakaman umum (TPU) kelurahan setempat. Peristiwa tersebut sudah dilaporkan korban ke Polsek Kademangan, Polres Probolinggo Kota, Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.
Perempuan yang dikenal dengan nama Yayuk itu, selain tak bisa lagi berhubungan via seluler, pengajar di SDN Pilang 2 tersebut tidak lagi bisa memberikan materi pelajaran ke anak didiknya. Mengingat, data siswa dan materi pelajaran tersimpan di ponselnya yang dibawa kabur jambret.
Perempuan yang memiliki 3 anak ini kemudian menceritakan kronologinya. Sore itu, ia bersepeda angin membonceng 2 cucunya keliling sebelum diantar ke orang tuanya tak jauh dari rumah korban.
Usai mengantar dua cucunya, Yayuk dengan sepeda gunungnya langsung pulang lewat di jalan ijen ke arah timur. karena ada telpon masuk, korban berhenti dan menggambil smartphone-nya di tas kecil yang dibawanya. “Telpon dari Mojokerto. Ibu saya yang nelpon,” ujarnya, Kamis (2/7/2020) pagi.
Saat hendak memasukkan ponsel ke tasnya, tiba tiba ada pesan WA (WhatsApp) masuk. Saat membaca pesan WA dari anaknya yang mondok itulah, pelaku menarik ponsel korban dan langsung kabur ke timur lalu ke selatan.
Yayuk mengaku, pelaku merampas ponselnya dari arah belakang, sedang dari arah mana pelaku datang, ia mengatakan tidak tahu.
“Kebetulan saya nggak memperhatikan. karena lagi serius baca WA. Tetangga melihat dari arah timur. Tahu saya pegang HP, pelaku balik ke arah timur dan langsung mengambil HP saya,” jelasnya.
Korban tidak sempat melihat nopol motor pelaku. Namun, Yayuk tahu cirri-ciri pelaku yang mengendarai motor matik Vario hijau, berjaket hitam japper. Tak berhelm. kepalanya ditutup penutup jacket japper. Lantaran tak berhelm, korban memperkirakan kalau pelaku bukan orang jauh.
“Sepertinya orang dekat sini pelakunya. Nggak pakai helm soalnya. Orangnya gemuk agak pendek. Nggak kelihatan wajahnya karena nggak noleh,” jelasnya.
Kejadian penjambretan yang dialaminya ini, diakui sudah dilaporkan ke Polsek Kademangan. Yayuk berharap, Ponselnya segera kembali atau ditemukan. Mengingat di dalam ponsel bermerek Oppo tersebut tersimpan data sekolah materi pelajaran siswa-siswinya.
“Saya kepikiran data yang ada di HP. Kalau nggak ketemu, saya gak bisa mengajar dan memberi materi ke anak-anak,” pungkasnya.