PASURUAN, FaktualNews.co-Sejak masuknya musim kemarau, sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan, mengalami kekeringan di tengah pandemi Covid-19.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus mengandalkan bantuan dari pemerintah desa, meski untuk kebutuhan sehari-hari tak mencukupi.
Sejak dua bulan terakhir, ratusan Kepala Keluarga (KK) di Desa Jeladri, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, warganya mengalami krisis air bersih.
“Sejak dua bulan ini kami kekurangan air bersih, karena musim panas,” papar Bunianto, salah satu warga sekitar, Senin (6/7/2020) siang.
Menurut dia, untuk mendapatkan air bersih, warga yang punya kendaraan harus mengambil air di sumber mata air di desa tetangga.
“Kami juga mengandalkan droping dari pemerintah desa setempat. Itu pun terbatas, kami dan warga lainnya dijatah 2 jerigen saat droping,” katanya.
Sedangkan yang tak punya kendaraan, harus bersabar mengantre berjam-jam guna mendapatkan air bersih yang didrop oleh pemerintah desa setempat.
Meski demikian, warga tak berebut. Bahkan jarang terjadi kesalahpahaman. Pasalnya, mereka sadar bencana kekeringan sudah menjadi langganan.
Kepala Desa Jeladri, Nur Tinggal mengakui kekeringan terjadi sejak bulan Mei lalu.
“Kami menyadari akan kekurangan air di empat dusun ini. Karenanya tiap hari kita droping 5-6 truk tangki untuk dibagikan ke warga. Kalau panas sekali, droping air bisa bertambah sesuai kebutuhan,” terang Nur.