PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kebingungan calon mahasiswa dan santri di Kota Probolinggo untuk mendapatkan surat keterangan sehat, kini terobati. Mereka pada Senin (6/7/2020) siang, telah menjalani rapid test di rumah dinas Wali Kota atau command center (Pusat Komando Penanganan Covid-19). Rapid test gratis tersebut digelar Pemkot setampat.
Sedikitnya, ada 75 calon mahasiswa dan santri yang mengikuti rapid test hari itu. Diperoleh informasi, mahasiswa butuh surat keterangan rapid test sebagai prasyarat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sedang para santri untuk kembali ke pondok, tempat menimba ilmu.
Seperti disampaikan Luluk Choiriyah, warga Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Lulusan SMAN 2 yang hendak mendaftar ke Universitas Negeri Jember (Unej) itu berterus terang, butuh surat keterangan sehat. Sebagai salah satu persyaratan mengikuti SNMPTN.
“Ini masih mau mendaftar ke Unej. Kami butuh surat keterangan rapid test. Ini sudah dapat. Daftarnya online, kalau ujiannya offline,” jelasnya.
Luluk mengaku tahu, Pemkot menggelar rapid test di command center hari itu, dari media sosial. Selain itu, ia juga tahu dari IG dan kiriman pesan singkat WhatsApp yang dikirimi temannya. Ia berterima kasih ke Pemkot yg telah mengadakan rapid test gratis.
“Memang rapid test gratis seperti ini dibutuhkan. Karena kalau nggak gratis, biayanya mahal. Mungkin ini jawaban dari keluhan teman-teman kami melalui surat ke pak Wali Kota dan media sosial,” tambahnya.
Muhammad Faruk, ketua panitia pengembalian santri ke Ponpes Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo menyebut, pihaknya datang ke command center untuk mengawal 70 santri yang akan rapid test. Hasil test-nya akan dibawa ke pondok untuk ditunjukkan ke petugas pondok.
“Ketentuannya seperti itu. Ya kita ikuti saja. Di pondok ada test seperti ini. Tapi kami tidak ingin ngantre. Kan jumlah santrinya ribuan. Kalau bawa surat keterangan sehat langsung masuk, nggak ngantre lagi,” jelasnya.
Sebenarnya, Faruk sudah dua kali mengantar santri Nurul Jadid yang rapid test. Sebelumnya, ada 50 santriwan dan santriwati yang melakukan hal yang sama ditempat yang sama pula. Pihaknyalah yang meminta ke Pemkot untuk menggelar rapid test gratis.
“Alhamdulillah, permintaan kami dikabulkan. Mengurangi beban biaya santri dan mahasiswa,” pungkas Komisioner KPU Kota Probolinggo tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin yang memantau kegiatan tersebut menyebut, data yang masuk ke dirinya ada 75 mahasiuswa dan santri yang hendak rapid test. Adapun kegiatan tersebut digelar dalam rangka menfasilitasi permintaan mahasiswa dan santri. “Kami menfasilitasi keinginan mahasiswa dan santri,” ujarnya.
Jumlah tersebut, menurut Wali Kota, ada kemungkinan terus bertambah. Sebab data yang masuk ke dirinya santri yang hendak kembali ke pondoknya sekitar 224 orang. Ia juga meminta santri dan mahasiswa yang bertanya di IG dan FB pemkot untuk segera datang.
“Kemungkinan bertambah, Saya ajak mereka yang bertanya di FB dan IG Pemkot untuk rapid test di sini. Kalau yang reaktyif, ya enggak kami beri surat keterangan sehat,” tandasnya.