ECJWO Jatim Minta KPK Segera Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi di Surabaya
SURABAYA, FaktualNews.co – Sejumlah delegasi lembaga anti korupsi East Java Coruption and Judicial Watch Organitation (ECJWO) Jawa Timur mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Jakarta Rabu (8/7/2020) kemarin.
Mereka menanyakan perkembangan hasil laporan yang sudah mereka berikan pada 10 Pebruari 2020 lalu.
Selain mendatangi gedung KPK, mereka juga menggelar unjuk rasa dan berorasi di depan kantor anti rasuah itu. Dua poster mereka bentangkan dalam unjuk rasa mendukung KPK untuk segera memproses laporan mereka.
Dua poster itu bertuliskan “Hargai Laporan Masyarakat, Sampai Kapan…??? Korupsi di Surabaya Dibiarkan…!!! dan “Save KPK, Koruptor Surabaya Janganlah Kau Takuti”.
“Kami datang ke gedung KPK guna tanyakan hasil kasus korupsi di Surabaya, yakni masalah tanah eks ganjaran Medokan Semampir, tanah Provinsi yang dijarah oleh perorangan dan dana hibah 2015 sebesar Rp 465 miliar yang disalurkan secara fiktif serta masalah YKP yang saat ini lagi marak di pusaran korupsi,” kata Kordinator Aksi, Leman yang di dampingi Widodo, saat dihubungi FaktualNews.co, via telepon Kamis, (9/7/2020).
Leman menambahkan, meminta KPK tidak membiarkan korupsi di Surabaya terus berjalan tanpa tersentuh oleh siapapun. Dan berharap lembaga anti rasuah tersebut mulai menjamah pihak yang diduga menjadi koruptor.
“Kami harapkan semua yang terduga korupsi di Surabaya terjamah oleh KPK,” tambahnya.
Delegasi ECJWO Jatim yang datang dari Surabaya menuju gedung KPK dengan dana cara swadaya tersebut, siap melengkapi data yang diperlukan KPK untuk mulai mengusut praktik korupsi di Kota Pahlawan.
“Kami siap apabila KPK mengingkan kelengkapan data terkait, jika data yang kami bawah kurang lengkap untuk dilengkapi, ucapnya.
Di bawah penjagaan aparat kepolisian, unjuk rasa yang meminta mengusut praktik korupsi di Surabaya ini berjalan aman dan tertib.
Perlu diketahui, pada Minggu (9/2/2020) lalu, East Java Coruption and Judicial Watch Organitation (ECJWO) berangkat menuju Jakarta untuk melaporkan sejumlah kasus Korupsi di Surabaya. Sedikitnya ada empat kasus mega korupsi di Kota Pahlawan yang selama ini mereka nilai mandek.