Ekonomi

Peminat Tanaman Hias di Jember Meningkat, Kirim ke Luar Jatim Disertai Surat Karantina

JEMBER, FaktualNews.co – Pedagang tanaman hias di Kabupaten Jember ketiban rejeki selama sebulan terakhir ini. Pasalnya, peminat tanaman hias saat ini meningkat hingga 100 persen, dan setara dengan omzet yang didapatkan.

Namun demikian, beberapa kendala juga mengiringinya, salah satunya soal pengiriman tanaman hias. Untuk ke luar wilayah Jawa Timur, pengiriman harus melampirkan surat karantina atau bebas virus, dan harus menggunakan kargo lewat jalur darat. Karena kargo jalur udara (pesawat) tidak ada.

“Alhamdulillah selama sebulan belakangan ini, peminat tanaman hias meningkat 100 persen. Omzetnya juga,” kata Dewi Purnama Sari, seorang pedagang tanaman hias pada FaktualNews.co, Sabtu (10/7/2020) pagi.

Wanita pemilik toko Tanaman Hias Milla Bonsai dan Nursery di sekitaran Kecamatan Arjasa ini menduga, meningkatnya peminat tanaman hias saat pandemi Covid-19 ini, lantaran banyak warga merasa jenuh harus berada di rumah, dan tidak ada kegiatan lain. Salah satu pilihan mengusir jenuh itu, dengan kegiatan menanam tanaman hias.

Hanya saja, untuk peminat tanaman hias dari luar Jember bahkan luar pulau Jawa, dirinya harus menyiapkan persyaratan yang wajib disertakan terlampir saat pengiriman tanaman hias yang dijualnya.

“Tanaman hias dibungkus dan dikirim dengan kargo. Untuk pengiriman ke luar (pulau) Jawa harus menggunakan Surat Karantina. Jadi kalau kirim luar Jawa Timur harus ada surat itu,” kata wanita yang akrab disapa Dewi ini.

Dewi mengaku memaklumi kebijakan tersebut, karena setiap daerah memiliki kebijakan masing-masing. Hanya saja, pengiriman ke luar Jawa, tidak bisa menggunakan jalur udara atau pesawat seperti sebelum pandemi Covid-19.

“Bisa jadi, surat keterangan bebas virus itu diperlukan untuk memastikan saja. Karena khawatir membawa virus Covid-19, situasi sekarang kan masih pandemi Covid-19. Kita memaklumi hal ini,” ujarnya.

Peningkatan permintaan itu, Dewi mengaku kuwalahan dalam hal packing tanaman hias. Selain itu, tidak menjadi hal krusial. Dia mengatakan, rata-rata dirinya bisa packhing di atas 20.

“Sebelum Covid-19, tamu ke sini sebanyak 5 orang, lalu packing 3 sampai 5. Namun saat pandemi ini, tamu bisa sampai 10 hingga lebih 20 orang. Kalau omzet, hari biasa bisa dapat Rp 100 – 200 ribu. Tapi sekarang, di hari biasa masa Covi-19 meningkat hingga Rp 300 Ribu. Kalau hari Jumat Sabtu Minggu, bisa mencapai Rp 1 Juta hingga Rp 2 Juta dalam sehari,” ucapnya sambil tersenyum.