JOMBANG, FaktualNews.co – Desa Pelabuhan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang menjadi desa pertama yang menyelesaikan tahap ketiga pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa selama Covid-19.
Menurut Sekretaris Desa Plabuhan, Kuswanto, pihaknya sengaja tidak menunda-nunda pencairan BLT DD karena banyak masyarakat yang membutuhkan. Terutama untuk berobat, beli sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Kali ini pencairan BLT DD tahap tiga, pertama yang selesai cair di wilayah Plandaan. Dananya tetap Rp 600 per-Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Sudah dinanti-nanti buat berobat dan menyambunh hidup,” katanya, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, selama tiga tahapan pencairan semua berjalan lancar. Apresiasi masyarakat sangat antusias. Dikarenakan Covid -19 belum juga selesai. Rencananya BLT ini akan berlanjut hingga tiga bulan kedepan.
Pencairan BLT DD ini dilakukan di balai desa dengan dihadiri unsur tiga pilar dan KPM serta tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, masker dan cuci tangan.
“Jika tak ada halangan maka akan ada pencairan tahap keempat, lima dan enam dengan nominal Rp. 300. Kita masih menunggu juklak dari atas,” ujar Kuswanto.
Ia menjelaskan, di Desa Pelabuhan ada 191 KPM yang terdaftar menerima BLT DD. Di Kecamatan Plabuhan ada 13 desa dengan total KPM 2. 305 orang untuk BLT DD.
“Di desa kita ada satu orang yang belum mengambil karena di luar kota. Nanti kalau sudah kembali bisa langsung mencairkannya di Bank Jombang. Tanpa potongan,” imbuhnya.
Salah satu warga penerima bantuan bernama Sutani menjelaskan uang dari BLT DD ini ia belanjakan untuk beli obat-obatan dan keperluan dapur.
Sebagai seorang janda tua, ia tak bisa bekerja layaknya orang pada umumnya. Apalagi semasa Covid 19 ini, ruang gerak terbatas.
“Sangat terbantu, namanya orang tua sering sakit-sakitan dan tidak bisa kerja keras kayak anak muda,” ujarnya.
Meskipun begitu, Sutani berharap Covid -19 segera selesai. Karena banyak tetangganya yang kesulitan dalam masalah ekonomi saat pandemi Covid 19.
“Semoga pemerintah tidak perhatian sama kita orang kecil ini saat Covid 19 saja. Hari-hari biasa juga. Namanya saja orang tua,” tandasnya.