Minim Siswa, 28 SD di Tulungagung Digabung
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sebanyak 28 Sekolah Dasar (SD) di Tulungagung dilakukan regrouping atau digabungkan. Hal itu dilakukan lantaran beberapa SD memiliki siswa yang sedikit.
Sehingga harus dilakukan regrouping untuk menambah jumlah siswa sesuai dengan pagu yang ditetapkan.
28 SD tersebut yakni 4 SD di Kecamatan Kauman, 2 SD di Kecamatan Gondang, 6 SD di Kecamatan Boyolangu, 8 SD di Kecamatan Bandung, 2 SD di Kecamatan Pakel, 4 SD di Kecamatan Sendang, dan 2 di Kecamatan Tanggunggunung.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tulungagung Haryo Dewanto Wicaksono menjelaskan, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan regrouping terhadap 28 SD tersebut, menjadi 14 SD.
“Siswa SD tersebut hanya sedikit, utamanya saat pendaftaran peserta didik baru mengalami penyusutan,” paparnya, Kamis (16/7/2020).
Saat ini, untuk proses regrouping tengah memasuki kajian di BPKAD, mengenai aset. Nantinya, jika semua tahapan selesai dilaksanakan, regroupin mulai dilaksanakan tahun ini.
”Sementara ini, untuk sekolah yang akan dilakukan regrouping tetap belajar seperti biasanya,” ujarnya.
Lebih lanjut, regrouping hanya dilakukan terhadap sekolah yang berada pada satu lokasi. Sehingga bangunan sekolah tetap terpakai hanya saja namanya yang diubah.
Sehingga dengan adanya regrouping tersebut, pihaknya mengaku akan menata ulang para guru agar bisa memenuhi sekolah yang sudah dilakukan regrouping tersebut.
Ketika disinggung soal bagaimana nasib tenaga suka relawan, itu terserah sekolah masing-masing.
Jika sekolah tersebut masih membutuhkan tenaga sukarelawan, maka tetap bisa mengajar di SD tersebut. Sehingga bisa dipastikan dengan adanya regrouping, Dispendikpora tidak melakukan pengurangan tenaga sukarelawan.
”Kalau tenaga suka relawan tergantung SD-nya, masih cukup apa gak. Kalau PNS akan kita tata, karena Tulungagung juga kekurangan guru,” jelas Haryo.