Covid-19, Permintaan Hewan Kurban di Jombang Turun Drastis
JOMBANG, FaktualNews.co – Kendati Hari Raya Idul Adha tinggal beberapa hari lagi. Namun, hingga kini belum ada tanda kenaikan permintaan hewan kurban yang dirasakan para peternak atau pedagang sapi di Jombang.
Sejumlah peternak sapi mengungkapkan, permintaan sapi bahkan anjlok hingga 75 persen dari biasanya. Seperti yang dialami oleh Muhammad Khoirul Amin (49), warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan.
Menurut Amin, kondisi ini diduga dipicu oleh wabah pandemi covid-19 yang hingga kini masih saja terjadi secara global.
Pria yang sudah 32 tahun berjualan sapi ini, merasakan langsung dampak covid-19 terhadap usahanya itu.
“Banyak yang tidak kurban gara-gara pandemi covid-19 ini. Biasanya dari NU pesan, sekarang kosong. Lokal saja biasanya 45 ekor, sekarang baru laku 11 ekor. Itu untuk Idul Adha, untuk konsumsi kurban,” ujarnya, Sabtu (18/7/2020).
Tak hanya untuk kebutuhan Idul Adha, Amin juga mengatakan, permintaan daging sapi untuk konsumsi pasar sehari-hari juga mengalami penurunan. Sebelum corona, Amin biasanya menerima permintaan 150 ekor dari luar kota. Namun saat ini, dia hanya mendapat permintaan pengiriman 50 ekor saja.
“Dengan adanya pandemi ini jelas sangat berkurang, bisa sampai 70 persen kurangnya. Biasanya sekali pengiriman 150 ekor, sekarang hanya 50 ekor. Pengiriman ke Bandung, Surabaya dan melayani kebutuhan lokal,”tandasnya.
Meski permintaan daging sapi menurun, Amin mengaku tidak mengalami kerugian, namun keuntungannya berkurang. Sebab harga beli sapi di pasaran naik hingga Rp 1 juta setiap ekornya.
“Harga sapi cenderung naik, karena dolar naik ini. Saya melayani dari timbangan (bobot sapi, red) 280 kilo sampai 1 ton, dari harga Rp 17,5 juta sampai Rp 80 juta. Rata-rata kenaikan di pasaran sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta,” pungkasnya.