FaktualNews.co

Pupuk Kreatifitas, Belasan Napi Wanita Lapas Jember Bikin Masker Bernilai Jual

Ekonomi     Dibaca : 886 kali Penulis:
Pupuk Kreatifitas, Belasan Napi Wanita Lapas Jember Bikin Masker Bernilai Jual
FaktualNews.co/Istimewa
Kegiatan penghuni Lapas wanita Jember dengan membuat masker.

JEMBER, FaktualNews.co – Belasan wanita warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember, diberi pembinaan dan diajari bagaimana memanfaatkan selembar kain bisa menjadi masker berstandar kesehatan, unik dan bernilai jual.

Belasan wanita penghuni lapas tersebut, mengerjakan pembuatan masker dengan motif dan desain unik. Selanjutnya, petugas Lapas membantu memasarkan hasil kreasinya lewat daring dan jejaring media sosial.

“Ada sekitar 16 orang penghuni lapas wanita yang berkreasi membuat masker. Mereka kami bagi menjadi dua kelompok,|” kata Moh Syaifur Rachman, Kasubsi Bimker Lapas Kelas IIA Jember, ke FaktualNews.co, Sabtu (18/7/2020).

Dikatakan, pembuatan masker dipilih sebagai sarana mengembangkan potensi usaha positif, dan menjadi pembinaan yang baik bagi para penghuni Lapas. Karena saat awal pandemi Covid-19, pihak Lapas Jember sangat membutuhkan masker.

“Sekitar awal Februari lalu kita mulai pembuatan masker itu. Karena kan saat itu mencari masker susah. Akhirnya membuat untuk memenuhi kebutuhan di lapas sendiri. Kemudian semakin dikembangkan dengan motif dan bahan-bahan lainnnya agar lebih fashionable. Masker juga dari broklat, dan manik-manik. Juga ada karet atau tali bagi pengguna masker yang berjilbab,” jelasnya.

Terkait kualitas masker yang dihasilkan para wanita warga lapas ini, lanjutnya, tentunya tidak sembarangan dan sesuai standar kesehatan.

“Mulai ketebalan kain dan bentuk, semua sesuai standar kesehatan. Karena ada tim kesehatan Lapas yang mengecek. Apalagi untuk masker kain kan saat ini umum. Produk mereka selain modis, juga aman dan bermanfaat untuk APD,” kata Moh Syaifur Rachman.

Dalam produksinya, sambungnya, mereka mampu menghasilkan 10 hingga 15 masker dengan motif dan bentuk unik dan siap memenuhi kebutuhan pesanan.

“Selain bisa order, pemasarannya kini sudah ke luar Jember. Terakhir kemarin yang order dari Surabaya. 10 masker broklat, untuk disesuaikan dengan busana kebaya. Kalau untuk kebutuhan Lapas, sektiar 400an masker,” katanya.

Soal pemasaran, pihaknya memanfaatkan jaringan internet alias online atau daring. “Karena lebih cepat dan efisien. Paling banyak yang memesan itu, yang pakai instagram. Nama kami kalau di Instagramnya itu giatja_lajer,” bebernya.

Untuk harga masker yang diproduksi, juga disesuaikan dengan tingkat kesulitan saat memproduksi. “Masker biasa dari Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu. Yang pakei tali karet untuk pengguna masker berjilbab Rp 5 ribu. Untuk broklat dan motif tertentu bisa sampai Rp 20 ribu per masker,” sebutnya.

Hasil penjualan masker, kata Moh Syaifur Rachman, akan disetor kepada PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) untuk kas negara. “Kemudian para tahanan wanita itu dapat premi atau semacam fee dari masker yang dibuat dan laku dijual,” pangkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas