PAMEKASAN, FaktualNews.co– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menggelar Seminar Nasional Daring dengan tema Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI di Era Disrupsi melalui aplikasi zoom, Senin (20/07/2020).
Acara digelar bertepatan dengan hari ulang tahun IAIN Madura ke-54
Kuliah umum menghadirkan Prof. Dr. Imam Suprayogo (Guru Besar UIN Malang) dan Prof. Dr. H. Nursyam, M. Si (Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya), dan moderator Dr. Ah. Fawaid, MA (dosen Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Madura).
Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim mengatakan saat ini rektorat IAIN Madura sudah mulai menyusun strategi rencana alih status IAIN ke UIN. Menurutnya, ada berbagai hal dan strategi dalam membaca peluang dan tantangan PTKI di era disrupsi seperti apa.
“Salah satu fokus kami dalam upaya merancang strategi serta membaca peluang dan tantang PTKI di Era Disrupsi yang menjadi perhatian IAIN Madura untuk bisa cepat beralih status ke – UIN,” katanya
Dikatakannya, saat ini kampus IAIN Madura juga tengah menyiapkan segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam mewujudkan alih status IAIN ke – UIN, sangat tepat kita belajar dan mendengar langsung dari dua guru besar yang saat ini menjadi pemateri dan kita akan mendengarkan paparan beliau berdua.
Sementara itu, Prof. Imam Suprayogo menjelaskan, tentang dan Peluang PTKI, menurutnya, selama ini PTKI masih mendapatkan kepercayaan masyarakat. Sebab dinilai memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat.
“PTKI memiliki peluang untuk mengembangkan diri secara maksimal, tidak ada hambatan kecuali dari dalam dirinya sendiri,” ujarnya.
Lebih jauh beliau menjelaskan mengenai bagaimana PTKI seharusnya mengenal dirinya sendiri. “selama ini PTKI menurut dirinya sendiri siapa ? menurut orang luar sana PTKI itu adalah ilmuwan di bidang agama, mereka memahami benar sumber ajaran agama Islam, yaitu al-Qur’an dan Sunnahnya.
“Mereka mengetahui benar dirinya sendiri, rasul, tuhannya serta tahu cara menyembah Allah. Lalu mereka menjadi pribadi yang kokoh dan tidak terpengaruh oleh hempasan apapun.” ujar mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Dalam pemaparannya tentang tantangan PTKI di Era Disrupsi, Perguran Tinggi Keagaman Islam (PTKI) harus memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi era disrupsi.
“Era disrupsi menjadi suatu keniscayaan, perubahan juga terjadi sangat cepat dan dirasakan di seluruh lini kehidupan, termasuk pendidikan yang ada di perguruan tinggi,” tandasnya.