FaktualNews.co

Walikota Blitar, Dialog Kebangsaan di Perpusnas Bung Karno

Advertorial     Dibaca : 726 kali Penulis:
Walikota Blitar, Dialog Kebangsaan di Perpusnas Bung Karno
FaktualNews.co/Dwi Haryadi/
Walikota Blitar,  saat menghadiri dialog kebangsaan di perpus Makam Bung Karno Blitar.

BLITAR, FaktualNews.co – Walikota Blitar, Santoso bersama Forum Pembangunan Kebangsaan (FPK) Kota Blitar berkolaborasi dengan Bakesbangpol dan PBD, serta UPT Perpustakaan Bung Karno menggelar dialog pembaruan kebangsaan, Rabu (22/7/2020).

Kebangsaan melalui gotong royong tersebut, menguatkan  agar semua masyarakat  dengan cara solidaritas antar sesama bangsa Indonesia. Selain itu juga menguatkan rasa persatuan sesama bangsa dalam melawan Covid-19.

Walikota Blitar, Santoso mengatakan, dialog ini terdiri dari etnis Arab – Tionghua, suku Jawa, Batak, Sunda, Bali, Padang, Madura, Papua, dan Sulawesi.

Dalam dialog tersebut mengusung tema ‘Dinamika Pembangunan Kebangsaan Kemarin, Hari Ini, dan Esok’.

Ada dua narasumber dalam dialog tersebut. Diantaranya, seorang Pustakawan, Budi Kustowo, yang mengisi materi literasi kebangsaan. Kedua Sosiolog, Rangga Bisma Aditya dengan materi konstektualisasi pembauran kebangsaan dalan situasi normal baru.

“Melalui dialog tersebut diharapkan semakin mengokohkan etnis-etnis dan suku di Kota Blitar maupun daerah lain. Utamanya menjalin kebersamaan dan kerukunan, “kata Walikota Blitar, Santoso.

Santoso menambahkan,  pihaknya sangat mengapresiasi yang sangat tinggi. Pasalnya, di tengah bangsa yang menghadapi pandemi Covid-19 masih bisa menyelenggarakan agenda ini.

“Justru di tengah perbedaan itu mampu menjalin kebersamaan yang akhirnya menjadikan suatu kekuatan,”tandasnya.

Menurutnya, banyak ujian di negara ini, sehingga harus bisa menangkap fenomenanya agar tidak dirong-rong negara lain. Oleh karena itu ajaran Bung Karno menjadi modal membangun sinergitas kebersamaan.

Dikatakan, Indonesia terdiri dari berbagai etnis dan suku. Namun masih mampu menangkal segala macam hambatan, tantangan dan ancaman terhadap eksistensi NKRI.

“Maka dari itu apapun bentuknya Pancasila adalah menjadi dasar negara yang sudah tidak bisa diotak atik dan harga mati,”ungkapnya

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin