FaktualNews.co

Keutamaan, Dalil dan Tata Cara Salat Duha

Religi     Dibaca : 1024 kali Penulis:
Keutamaan, Dalil dan Tata Cara Salat Duha
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi salat.

SURABAYA, FaktualNews.co – Salat Duha adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu duha, yaitu waktu ketika matahari terbit hingga terasa panas menjelang salat Zuhur. Mungkin dapat diperkirakan sekitar pukul tujuh sampai pukul sebelas.

Mengutip NU Online, Salat Duha sebaiknya dilakukan setelah melewati seperempat hari. Artinya, jika satu hari (12 jam, terhitung dari pukul 5 pagi–pukul 5 sore) dibagi empat maka salat duha sebaiknya dilakukan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan.

Dengan demikian, setiap seperempat hari selalu ada salat, terhitung dari Subuh sebagai salat pertama mengisi waktu paling dini. Kemudian Salat duha sebagai salat kedua. Ketiga Salat Zuhur dan keempat Salat Asar. Jika demikian maka dalam satu hari kehidupan kita tidak pernah kosong dari salat.

Salat Duha memiliki beberapa fadilah. Pertama adalah mengikuti sunnah Rasulullah saw. sebagaimana beliau berwasiat kepada Abu Hurairah.

 عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : ” أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام ” ( رواه البخاري)

Artinya: “Rasulullah saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat duha (setiap hari), ketiga salat witir sebelum tidur.”

Di antara keutamaan yang lain adalah menjadikan diri bersih dari dosa yang memungkinkan terkabulnya segala doa. Sebagaimana hadits Abu Hurairah

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ “

Artinya: “Barang siapa menjaga salat duha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”

Tidak kalah penting adalah keutamaan yang langsung ditegaskan oleh Allah melalui Rasulullah saw dalam hadits Qudsi

 عن أبي الدرداء وأبي ذرِّ ( رضي الله عنهما ) عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : عن الله تبارك وتعالى أنه قال : ابن آدم ، اركع لي أربع ركعاتٍ من أول النهار أكفك آخره ” ( رواه الترمذي )

Artinya: “Dari Abi Darda’ dan Abi Dzar dari Rasulullah saw (langsung) dari Allah Tabaraka wa Ta’ala “rukuklah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupi-Mu di sisa hari-Mu.”

Salat Duha minimal dilaksanakan dua rakaat, dan yang baik adalah empat rakaat sedangkan sempunanya adalah enam rakaat, dan yang paling utama adalah ukuran maksimal yaitu delapan rakaat.

Salat duha sebaiknya dilakukan dua rakaat untuk satu kali salam, walaupun boleh melangsungkannya dalam empat rakaat sekaligus. Untuk dua rakaat shalat dapat dimulai dengan niat

 أصلى سنة الضحى ركعتين لله تعالى

Ushalli sunnatad dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. (Aku niat shalat dua dua rakaat karena Allah).

Kemudian dilanjutkan dengan bacaan al-Fatihah dan disusul kemudian surat Was-Syamsi wa dhuhaha untuk rakaat pertama dan Qul ya ayyuhal kafirun  untuk rakaat kedua. Bila tidak hafal, bacaan surat bisa diganti semampunya.

Demikianlah selanjutnya diulang dengan bacaan surat semampunya.

Adapun bacaan doa dalam Salat Duha sangatlah beragam, bahkan doa semampunya pun tidak masalah. Namun demikian doa yang masyhur adalah:

 اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

Allahumma innad dhuhaa dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana charooman fathohhirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholihiin. 

(Ya allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu. ya allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang saleh).

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
NU Online