FaktualNews.co

Dihempas Angin, Kapal Motor DJO Menghantam Karang di Perairan Sumenep

Peristiwa     Dibaca : 750 kali Penulis:
Dihempas Angin, Kapal Motor DJO Menghantam Karang di Perairan Sumenep
FaktualNews.co/Istimewa
Proses evakuasi yang dilakukan anggota dari Syahbandar, Polsek Masalembu dan Koramil Masalembu dibantu nelayan setempat.

SUMENEP, FaktualNews.co – Cuaca ekstrim di perairan Kabupaten Sumenep, beberapa pekan terakhir menyebabkan kapal motor DJO yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karam di perairan Sumenep.

Kapal motor DJO nomor 3 GT 684 yang diketahui bermuatan barang kelontong dan bahan bangunan itu hendak menuju Pelabuhan Malinau, Provinsi Kalimantan Timur.

“Saat masuk wilayah perairan Masalembu sebelah selatan pada Jumat (24/7/2020) sekitar pukul 22.15 WIB, tiba-tiba datang angin dan ombak besar. Kapal terhempas dan hanyut menabrak karang,” ungkap Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu (26/7/2020), dalam keterangan tertulis.

Benturan keras karang mengakibatkan body kapal mengalami kebocoran di bagian lambung depan. “Hal ini membuat kapal kandas dan berada tepat di atas batu karang itu,” imbuhnya.

AKP Widi menambahkan, beruntung dalam peristiwa nahas tersebut tidak ada korban jiwa. Seluruh anak buah kapal (ABK) bisa diselamatkan oleh petugas syahbandar dibantu nelayan setempat. “Nahkoda 1, Mualim 2, sementara sisanya 13 orang adalah ABK,” sebutnya.

Proses evakuasi, hanya dilakukan pada 9 orang. Sementara, sisanya tetap bertahan di kapal untuk mengamankan barang bawaan yang bisa diselamatkan.

“Sembilan orang dibawa ke kantor Syahbandar Masalembu, sedangkan 7 orang lainnya bertahan di kapal,” bebernya.

Saat ini anggota dari Syahbandar, Polsek Masalembu dan Koramil Masalembu melakukan penjagaan di kapal yang karam di sekitar Dusun Baru, Desa Masalima, Kecamatan Masalembu tersebut.

“Sementara barang muatan kapal telah dievakuasi ke pinggir pantai dengan menggunakan 3 perahu nelayan,” tandas mantan Kapolsek Sumenep Kota ini.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh