JEMBER, FaktualNews.co–Penjualan dan pembelian hewan ternak untuk kurban saat Idul Adha tidak terdampak pandemi Covid-19.
Pembeli ataupun penjual bisa transaksi lewat daring. Solusi penjualan itu dilakukan, sebagai langkah alternatif dan antisipasi penerapan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.
“Saya punya 45 ekor sapi, alhamdulillah sudah laku 32 ekor, dan dari 60 ekor kambing juga domba, laku 42 ekor. Sekarang pembeli mau datang lagi. Meskipun ada Corona tidak ada dampaknya,” kata Masruri pedagang hewan kurban kepada FaktualNews.co, Selasa (28/7/2020).
Masruri mengakui, untuk pembeli hewan ternak di lokasi penjualan bursa hewan kurban miliknya di Jalan Brawijaya Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi memang mayoritas adalah para pelanggan yang sudah terbiasa beli hewan ternak kepada dirinya.
“Mereka tiap tahun memang beli di tempat saya. Tapi banyak juga sih pembeli bukan pelanggan beli sapi, domba, ataupun kambing milik saya,” katanya.
Terkait harga jual hewan ternaknya, meskipun harganya mahal juga tidak masalah.
“Sapi jenis limousin milik saya Rp 40 juta, alhamdulillah juga laku. Bahkan yang paling murah Rp 17,5 juta juga laku. Kambing dan domba juga sama, yang paling mahal Rp 16 juta, paling murah Rp 3,5 juta. Semuanya laku,” sambungnya.
Masruri mengakui, beberapa waktu lalu dirinya dan juga pedagang hewan ternak lainnya sempat mengaku kesulitan untuk berjualan.
Ini karena banyak pasar hewan ditutup pemerintah sebagai dampak pandemi corona. Namun justru dari situlah muncul gagasan ditawarkan secara daring (dalam jaringan) atau online.
“Saat itu sempat bingung mau jual kemana. Akhirnya saya dan penjual lain, berjualan lewat online. Alhamdulillah juga laku, bahkan pembelinya dari (Kecamatan) Ambulu. Padahal saya biasanya berjualan di Pasar Kencong,” ungkapnya.
Jadi, ulangnya, meskipun ada corona, tidak berdampak pada penjualan hewan ternak dan hewan kurban.