Idul Adha, Pemprov Jatim Minta Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan
SURABAYA, FaktualNews.co – Ketika merayakan hari raya Idul Adha. Pemprov Jatim, meminta masyarakat agar ketat menerapkan protokol kesehatan.
Imbauan ini disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M ditengah situasi Pandemi Covid-19.
“SE ini berdasarkan surat edaran Menteri Agama nomor 18 Tahun 2020 dan fatwa MUI nomor 36 tahun 2020,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (29/7/2020).
Khofifah mengatakan, ada beberapa aturan yang dimuat dalam surat tersebut. Di antaranya meliputi kegiatan takbiran menyambut Idul Adha, pelaksanaan salat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban.
Terkait salat Idul Adha, dikatakan Gubernur, tidak ada larangan untuk melaksanakannya. Akan tetapi, ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi. Seperti menjaga jarak antar jamaah ketika salat, menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki tempat ibadah.
“Selain itu, bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang beresiko tinggi terhadap Covid-19 diimbau untuk tidak mengikuti salat Idul Adha di masjid atau lapangan” lanjutnya.
Hal serupa juga wajib diterapkan ketika menyembelih hewan kurban. Yakni selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan berkoordinasi bersama pemerintah setempat maupun Tim Gugus Tugas.
Penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mencegah penularan virus. Antara lain, panitia wajib menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan yang diawali dengan proses pemeriksaan kesehatan.
Kemudian selalu menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan serta menjaga kebersihan lingkungan maupun alat kerja.
“Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal,” ujarnya.
Sementara soal takbiran, pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak melakukan takbiran keliling. Sebagai gantinya, takbiran dapat dilaksanakan di masjid, musala dan rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Khofifah berharap, dengan dipatuhinya protokol kesehatan selama perayaan Idul Adha tahun ini dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, keikhlasan, solidaritas dan ketaqwaan seluruh umat muslim ditengah bencana pandemi Covid-19.
“Idul Adha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan ditengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan keihlasan serta mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam,” tutupnya.