FaktualNews.co

Agar Terlihat Asri, Bebatuan Sungai di Mojokerto Dicat Warna-warni Jelang Agustusan

Peristiwa     Dibaca : 1408 kali Penulis:
Agar Terlihat Asri, Bebatuan Sungai di Mojokerto Dicat Warna-warni Jelang Agustusan
FaktualNews.co/Lutfi
Tampak warna-warni bebatuan sungai Gembolo yang ada di Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ragam cara unik warga menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Kebanyakan, mereka sekedar ingin memeriahkan hari bersejarah bangsa dan negara ini. Seperti yang dilakukan warga Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Mereka mengeceat warna-warni bebatuan sungai Gembolo desa setempat.

Ide batu-batu berukuran cukup besar di sungai tersebut dicat warna-warni, bermula dari inisiatif pemuda Karang Taruna (Kartar) desa setempat. Lantaran dianggap postifi, ide tersebut didukung penuh perangkat desa.

Wakil Ketua Kartar desa setempat, Arif mengatakan, alasan pengecatan sebagai upaya mengalihkan kegiatan Agustusan (kegiatan yang digelar tiap Agustus jelang Hari Kemerdekaan), lantaran pandemi Covid-19 masih berlangsung.

“Di masa pandemi, kegiatan Agustusan kita alihkan dengan bersih-bersih sungai. Bagaimana caranya desa itu terlihat meriah dan bagus,” katanya, Selasa (04/08/2020).

Selain itu, memperindah sungai lantaran banyak warga setempat diresahkan dengan kondisi sungai yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah. “Kita sering menjumpai tumpakan sampah di sungai. Kadang juga pengendara yang melintas jembatan lalu membuang sampah ke sungai,” ungkapnya.

Selain sampah, lanjut Arif, sungai setempat kerapkali menjadi obyek mencari ikan. Namun, tidak memamcing. Melainkan menggunakan obat atau potas, menyetrum, yang membahayakan ekosistem sungai. Juga, ada yang dengan cara menembak ikan. “Kita ingin kegiatan seperti itu berhenti,” katanya.

Sedangkan proses pengecataan, kata Arif, memakan waktu sekitar satu minggu. “Perkiraan kita mengerjakan selama satu minggu, dengan warga desa,” ujarnya.

Selain agar tampak bersih, ia sangat berharap, nantinya sungai tersebut menjadi alternatif tempat rekreasi atau wisata kecil-kecilan. Meski sekedar menjadi obyek selfie atau berswa foto warga. “Kalau nanti banyak pengunjung, kita tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19).

Sementara, Kepala Desa Tempuran, Ispadi mengapresiasi ide kreatif Karang Taruna. Ia melihat, ide semacam ini bisa menjadikan sungai terjaga dari sampah. Sehingga, berdampak sangat baik bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Ia mengaku, sebelum adanya pengecatan dan bersih-bersih, sungai terlihat kurang sedap dipandang. “Sebelumnya kondisi sungai sangat memprihatinkan, apalagi di musim kemarau. Banyak warga atau pengendara yang melintasi jembatan membuang sampah di sungai,” terangnya.

Ia menambahkan, siapapun boleh mengujungi tempat tersebut tanpa dipungut biaya. Hanya saja, harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Kami persilahkan warga luar Desa Tempuran untuk berkunjung. Kita bisa menunjukkan bahwa warga desa sini memiliki kreasi untuk menciptakan lingkungan lebik baik,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas